Mohon tunggu...
Bbgnn  bnnhghc
Bbgnn bnnhghc Mohon Tunggu... Bngn bbgn jjh

Hgbgnn hhncbvf bgggdb bngnnbv nnvbgj

Selanjutnya

Tutup

Financial

THR ASN Akan Dipotong Demi Efisiensi, Tapi Gaji Pejabat Tetap Utuh. Fakta atau Hoaks?

6 Februari 2025   20:57 Diperbarui: 7 Februari 2025   09:45 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sudah Saatnya Pejabat Ikut Berbagi Beban Anggaran (sumber : kompas.com) 

Jika Negara Butuh Penghematan, Mengapa ASN Yang Harus Dikurbankan? 

"Evaluasi ulang kebijakan fiskal yang timpang agar lebih adil, transparan, solutif, dan efisien. Beranikah pemerintah?

Setiap kali pemerintah menghadapi tekanan anggaran, Aparatur Sipil Negara (ASN) kerap menjadi pihak pertama yang dikorbankan. Pemotongan Tunjangan Hari Raya (THR) dan gaji ke-13 sering kali dijadikan langkah efisiensi fiskal dengan alasan keterbatasan anggaran. Namun, benarkah ini satu-satunya solusi yang tersedia?

Di saat yang sama, alokasi anggaran untuk sektor lain tetap berjalan tanpa pemangkasan signifikan. Infrastruktur tetap mendapatkan porsi besar, tunjangan pejabat tidak tersentuh, dan anggaran perjalanan dinas masih tinggi.

Artikel ini akan mengupas ketimpangan kebijakan pemotongan THR ASN, dampaknya terhadap ekonomi dan kesejahteraan pegawai negeri, serta menawarkan solusi konkret yang lebih adil dan berkeadilan.

1. Ketimpangan dalam Kebijakan Penghematan

a. Anggaran Infrastruktur Tetap Tinggi

Dalam APBN 2024, pemerintah mengalokasikan Rp423,4 triliun untuk sektor infrastruktur. (Kemenkeu)

Sebagai perbandingan, alokasi THR dan gaji ke-13 ASN tidak mencapai 5% dari anggaran infrastruktur tersebut. Artinya, jika benar negara sedang mengalami kesulitan keuangan, mengapa tidak menunda sebagian proyek infrastruktur non-prioritas untuk memastikan kesejahteraan ASN tetap terjaga?

Solusi yang lebih adil:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun