"Untuk bidang keuangan, kami ingin membuka klinik bisnis syariah. Masyarakat yang ingin bertanya mengenai bisnis, keuangan dan pembiayaan syariah dapat ke sana," ujarnya.
Kemudian untuk bidang literasi publikasi, pihaknya ingin meningkatkan literasi halal lifestyle lewat berbagai platform, seperti kunjungan ke kampus dan sekolah, serta media sosial.
Pihaknya juga menggagas mengenai musala portabel. Sebab Solo sebagai kota event, selama ini belum ada musala portable. Sehingga MES Surakarta berencana membuat musala portabel dari mobil boks yang dimodifikasi. Â
Kepala Kantor Perwakilan BI Solo Dwiyanto Cahyo Sumirat mengatakan, MES bisa menjadi motor pendorong perekonomian di Soloraya. Pihaknya melihat semangat masyarakat di Soloraya untuk menyalurkan zakat, infaq, shodaqoh dan mengembangkannya untuk membantu sektor produktif sangat luar biasa.
"Kami dan MES siap berkolaborasi, terutama dari sisi kami ingin mendorong program wakaf produktif. Sehingga dana wakaf yang terkumpul bisa disalurkan untuk mendanai sektor produktif UMKM, usaha mikro," kata Dwiyanto Cahyo Sumirat.
Dengan demikian, kontribusi pada pemulihan ekonomi Soloraya dapat lebih baik lagi. Bukan tak mungkin nantinya juga akan disinergikan dengan program Pemkot Solo dan program nasional, seperti terkait Koperasi Merah Putih, dan Makan Bergizi Gratis (MBG). Termasuk juga dengan Himpunan Ekonomi Bisnis Pesantren (Hebitren).
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI