Mohon tunggu...
Rafasya Arrayan
Rafasya Arrayan Mohon Tunggu... Youtubers

time is money, and time is bought again with money

Selanjutnya

Tutup

Music

Musik Remix Tidak Akan Pernah Mati, Ini Alasannya

2 Mei 2025   17:30 Diperbarui: 2 Mei 2025   17:28 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pesta Komunitas (Sumber: Unsplash)

Musik remix bukan hanya sekadar menggabungkan dua lagu. Bagi sebagian orang, remix merupakan bentuk ekspresi diri, cara memberikan nuansa baru pada lagu yang sudah ada, bahkan menjadi identitas personal. Di era digital seperti sekarang, musik remix justru semakin berkembang pesat. Dari TikTok hingga SoundCloud, musik remix terus hidup—bahkan sering kali lebih viral daripada lagu aslinya.

1. Lebih Dekat dengan Generasi Sekarang

Remix bersifat fleksibel. Lagu-lagu lawas bisa diubah menjadi versi yang lebih kekinian. Lagu melankolis bisa dibalut dalam irama yang energik. Hal inilah yang membuat generasi muda, terutama Gen Z, menyukai musik remix karena sesuai dengan suasana hati dan bisa dinikmati dalam berbagai kondisi.

2. Platform Digital Jadi Lahan Subur

Platform seperti YouTube, TikTok, dan Instagram Reels telah menjadi media utama berkembangnya musik remix. Bahkan seorang bedroom producer dengan alat sederhana bisa meraih jutaan pendengar. Terkadang, lagu versi remix bahkan lebih dikenal publik daripada versi aslinya.

3. Komunitas Semakin Solid

Komunitas seperti MBF Records, komunitas DJ lokal, hingga grup-grup di Facebook dan Telegram, menjadi tempat bertemunya talenta baru. Mereka saling berbagi preset, mendukung karya satu sama lain, hingga berkolaborasi lintas daerah. Hal inilah yang menjaga eksistensi musik remix tetap hidup.

4. Nostalgia dalam Balutan Modern

Remix kerap membangkitkan lagu-lagu lama dan menyajikannya dalam format baru. Efek nostalgia ini berpadu dengan aransemen kekinian, menciptakan pengalaman baru yang menyenangkan bagi pendengar dari berbagai generasi.

5. Siapapun Bisa Memulai

Di zaman sekarang, seseorang tidak perlu studio mewah untuk mulai membuat musik remix. Cukup dengan laptop, headphone, dan semangat belajar. Banyak produser besar justru memulai dari kamar sendiri. Inilah yang membuat remix terasa dekat dan membumi.

Contoh Lagu Remix Viral:

Salah satu contoh yang sempat viral adalah " (Original Musik)" yang kemudian diremix oleh DJ Stecu Breakbeat - Donny Fernanda. Lagu ini sempat menjadi tren di TikTok, bahkan muncul di berbagai media arus utama. Popularitasnya membuktikan bahwa musik remix dapat menjangkau lintas platform, dari media sosial hingga televisi.

Kesimpulan

Selama masih ada kreativitas, akses digital, dan kebutuhan ekspresi emosional, musik remix akan terus berkembang. Remix bukan hanya sebuah genre, tetapi representasi nyata dari budaya digital yang terus bergerak maju.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun