Mohon tunggu...
Cinta Renjana
Cinta Renjana Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Naskah Drama Opera, Hoby Otodidak

Menulis, menulis dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Petahana Maju, Sungkan atau Keharusan

1 Mei 2018   10:12 Diperbarui: 1 Mei 2018   10:25 1058
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi | kabarnesia.com

Huuuuuttsss ... kamu rakyat kecil tahu apa?

Yang penting 'Ganti Presiden' HUUUUUTTSSSS !!! kok malah nekat kamu itu. diaaaAAM !

WadhauooOH, ...
Baru nulis 2 baris sudah di semprit kartu kuning. wOke , de'Cintren nulis dalam hati aja, kena semprit lagi. langsung kartu merah, kojur blaik tenan, balik ndeso, macul nandhur lombok setan / cabe rawit galak pedas pol level 13.
Pas Hari Raya, harga bagus, bisa nambah penghasilan.

Jangan dahulukan emosi to ... sabar gitu napa? de'Cintren nulis demi baiknya negara Indonesia tercinta ini. Mengaku anak 'pejuang 45' ya kudu wani bicara, tandanya ikut memiliki bangsa dan negara ini.

"Sungkan"

Sungkan dengan tetangga dan rakyat.
Tetangga satu RT di kota Solo, Petahana, beliau piyayi Solo. kalau penulis juga wong Solo.,Oops ... sama apa beda yaa?
Juga sungkan dengan tetangga negara, Asean, yang tiap hari ketemu.

Kalau ngomong yang jelas, ceplas-ceplos cepet selesai, keburu kerja lainnya.

Sungkan juga karena belum lunasi janji, 2 program belum terbukti. Revolusi Mental dan Character Building, mesih belum tahu endingnya.
Rakyat 'bingung'kepres, inpres, perpu dan seruan bertubi-tubi, sulit menilainya.
Kok sulit?
Yaa , ...
Sulit menilainya, karena tidak ada tolok ukurnya, karena semua di angan-angan beliau. (Visi n Misi).
Bagaimana Rakyat tidak bingung, di tahun ke 3 dari 5 tahun masa jabatan, menteri pembantu Presiden, Menko Perekonomian, masih belum mudheng apa konsep Revolusi Mental, artinya tidah mudheng tapi mubeng. (belum jelas, justru putar-putar di angan-angan.) Opo tumooon, apa eyaaa.

Kata salah satu Komisioner di acara Radio interaktif 'News and Talk' "Akar rumput menjerit terus." beliau-beliau setia berkomentar menyikapi kebijakan pemerintah, setiap hari tengah malam sampai pasca subuh. 

Tapi, ...
Sayang beribu-ribu kali sayang, semua dianggap bagai angin lalu, 'Percum tak Bergun' karena, para Birokrat, Aparat, Pejabat dan Konglomerat yang terhormat, beliau-beliau jam tengah malam, sedang asyik menikmati mimpi indah besama para kekasih di tempat peraduan. ooOOH ... nasib-nasib pakne thole.

Cari duit sulit, biaya hidup meningkat terus, cari kerja tidak gampang, mereka sementara kadang diam, yang penting masih ada gadget ditangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun