Peran Nilai, Diversifikasi Produk serta Layanan, dan Pengembangan Usaha Sebagai Strategi Pertumbuhan Bisnis di PT. Telekom Indonesia.Â
Penulis : Nevlin Sheva Nabilla & R. Endy Gunanto Marsasi
PendahuluanÂ
Dalam era disrupsi digital dan transformasi industry 4.0, perusahaan telekomunikasi menghadapi tantangan yang semakin kompleks. Kemajuan teknologi, perubahan preferensi konsumen, serta kompetisi lintas sektor memaksa perusahaan seperti PT Telekomunikasi Indosia (Telkom Indonesia) untuk tidak hanya bertahan, tetapi juga tumbuh melalui strategi yang adaptof dan onovatif. Salah satu elemen penting dalam pertumbuhan tersebut adalah penciptaan dan pemeliharaan nilai (value) yang tidak hanya relevan dengan kebutuhan pasar tetapi mampu memberikan diferensiasi yang kuat terhadap kompetitor. Nilai ini tidak terbatas pada harga atau kualitas layanan semata melainkan juga menyangkut persepsi pelanggan terhadap keandalan, integrasi digital, keamanan data, dan pengalaman pengguna secara menyeluruh. Telkom Indonesia sebagai perusahaan BUMN terbesar di bidang telekomunikasi harus terus membangun nilai strategis agar dapat mempertahankan loyalitas pelanggan serta memperluas jangkauan pasar ditengah persaingan dari operator swasta maupun platform digital global.
Selain itu, diversifikasi produk dan layanan serta pengembangan usaha merupakan dua pilar penting yang menompang strategi pertumbuhan bisnis Telkom Indonesia. Diversifikasi memungkinkan perusahaan untuk memperluas sumber pendapatan di lunar layanan tradisional seperti telepon dan internet rumah, menuju sektor digital seperti data center, cloud computing, platform OTT (over-the-top), hingga solusi digital untuk koprporasi dan UMKM. Strategi ini tifak hanya merespons kebutuhan pasar yang kian dinamis tetapi juga menjadi upaya mitigasi risiko atas ketergantungan pada layanan inti yang mulai mengalami stagnasi. Pengembangan usaha, baik melalui inovasi internal, akuisisi, maupun kolaborasi strategi, mendorong Telkom untuk terus mengeksplorasi potensi bisnis baru termasuk dalam bidang digital starup, e-commerce, dan teknologi finansial (fintech). Dengan mengintegrasi nilai, diversifikasi, dan ekspansi usaha secara sinergis, Telkom Indonesia diharapkan mampu mempertahankan daya saing jangka panjang sekaligus memosisikan diri sebagai pemimpin dalam ekosistem digital nasional dan regional.
Strategi pertumbuhan bisnis yang dijalankan PT. telekomunikasi Indonesia tidak dapat dilepaskan dari upaya berkelanjutan dalam menyelaraskan visi digitalisasi nasional dengan pertumbuhan pasar yang terus berkembang. Di Tengah transformasi digital yang masif, Telkom tidak hanya berperan sebagai penyedia infrastruktur telekominikasi melainkan sebagai enabler ekonomi digital melalui pengembangan layanan berbasis data, cloud, dan solusi digital end-to-end. Perusahaan ini menunjukkan komitmen kuat dalam menciptakan nilai melalui digitalisasi layanan public, mendukung UMKM melalui platform digital, serta membangun kemitraan strategis lintas industry. Dengan pendekatan yang adaptif dan berorientasi pada pelanggan, Telkom terus berinovasi dalam menyusun portofolio bisnis yang terdiversifikasi, mulai dari layanan fixed boardband hingga data center dan Internet og Things (IoT). Strategi ini tidak hanya memperluas cakupan bisnis tetapi juga memperkuat posisi Telkom sebagai penggerak utama dalam akselerasi ekonomi digital Indonesia yang inklusif dan berkelanjutan.
Keberhasilan strategi pertumbuhan Telkom Indonesia juga sangat dipengaruhi oleh kemampuannya dalam memanfaatkan teknologi digital secara strategis untuk mendorong efisiensi operasional dan pengalaman pelanggan yang unggul. Transformasi digital yang dijalankan Telkom tidak hanya berfokus pada aspek eksternal seperti pengembangan produk dan layanan baru, tetapi juga mencakup digitalisasi proses internal, seperti automasi operasional, integrasi system informasi, dan pengambilan keputuhasn berbasis data. Upaya ini memungkinkan Telkom untuk meningkatkan produktivitas, mempercepat waktu respon terhadap dinamika pasar, serta menyediakan layanan yang lebih personal, aman, dan dapat diandalkan bagi pelanggan. Dalam konteks ini, digital capability menjadi asset utama yang mendukung daya saing perusahaan di Tengah cepatnya perubahan lanskap industry. Telkom tidak hanya membangun pertumbuhan jangka pendek melainkan juga menciptakan fondasi yang kuat untuk keberlanjutan bisnis di masa depan melalui inovasi yang relecan, inklusif, dan bernilai tinggi bagi semua pemangku kepentingan.
Sinergi Nilai Pelanggan dan Inovasi teknologi dalam Strategi PT. Telkom Indonesia.
Terkait dengan strategi pertumbuhan bisnis yang dilakukan oleh PT Telkom Indonesia, saya memilih materi pada slide 5 Chapter 12 yang membahas mengenai Technology Entrepreneurs. Materi ini menurut saya sangat relevan untuk dikaitkan dengan strategi pengembangan nilai dalam strategi pertumbuhan PT Telkom Indonesia.
Technology Entrepreneurs: Materi Pertemuan Ke-8, Chapter 12, PPT Slide 5, dijelakan bahwa pendirian usaha teknologi merupakan hasil dari kombinasi antara keterampilan teknis, karakter wirausaha seperti keberanian mengambil risiko dan visi jangka panjang, serta pemahaman terhadap dinamika pasar dan perkembangan teknologi. Konsep ini sangat menggambarkan pendekatan Telkom Indonesia, di mana perusahaan tidak hanya menjadi penyedia layanan telekomunikasi konvensional juga secara aktif berevolusi menjadi perusahaan teknologi digital dengan visi jangka panjang yang terstruktur dan menyeluruh. Telkom menyadari bahwa keberhasilan dalam menghadapi disrupsi digital bukan hanya bergantung pada skala infrastruktur atau kekuatan modal, tetapi pada kemampuan untuk menyesuaikan arah bisnis sesuai dengan kebutuhan pasar yang terus berubah. Hal ini sejalan dengan semangan technology entrepreneurship yang menekankan pentingnya kesesuaian antara visi dan peluang. Telkom secara konsisten mengembangkan portofolio produk digitalnya melalui Telkomsel, IndiHome, dan platform seperti MyTelkomsel, MAXstream, hingga layanan cloud dan data center. Inovasi ini bukan hanya bersifat pelengkap dari layanan utama, tetapi diarahkan sebagai pilar pertumbuhan baru yang bisa menciptakan nilai tambah bagi konsumen.Â
Telkom telah berhasil menjawa tantangan pasar dengan pendekatan teknologi yang adaptif dan berbasis kebutuhan konsumen, terutama dari kalangan generasi muda (Y dan Z) yang sangat bergantung pada layanan digital berkualitas tinggi. Perceived value dalam Telkom Indonesia menjadi pusat daei seluruh strtaegi inovasi dan pengembangan produk. Sebagai perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia, Telkom memiliki tanggung jawab tidak hanya menyediakan konektivitas tetapi memberikan pengalaman yang bernilai tinggi kepada pelanggan dari berbagai segmen, terutama generasi Y dan Z yang sangat responsive terhadap kualitas, kecepatan, dan kemudahan layanan digital. Nilai yang dirasakan konsumen dipengaruhi oleh persepsi terhadap harga, kepercayaan terhadap penyedia layanan, dan kepuasan yang muncul daru pengguna layanan tersebut. Oleh karena itu, Telkom terus mengembangkan layanan yang tidak hanya kompetitif secara harga tetapi juga mempu membangun kepercayaan dan menciptakan kepuasan melalui keandalan, stabilitas, dan inovasi fitur. Telkom memahami bahwa nilai tidak hanya berasal dari layanan inti seperti koneksi internet atau telepon tetapi dari ekosistem layanan pendukung juga seperti kemudahan pembayaran, fitur self-care melalui aplikasi, dan dukungan pelanggan yang responsive. Ketika pelanggan merasa bahwa mereka mendapat lebih dari sekadar layanan dasar seperti kenyamanan, kecepatan, leamanan data, dan bahkan kebanggaan sosial karena menggunakan produk local berkualitas tinggi maka nilai yang mereka rasakan akan meningkat secara signifikan. Hal ini sejalan dengan prinsip dalam Means End Chain Theory yang menjadi dasar penelitian dalam jurnal acuan, di mana nilai diposisikan sebagai penghubung antara atribut produk dan tujuan pribadi konsumen. Dalam praktiknya, Telkom telah banyak berinvestasi dalam riset perilaku pelanggan untuk memastikan bahwa setiap inovasi produk benar-benar memberikan nilai tambah yang nyata.Â