Mohon tunggu...
Roneva Sihombing
Roneva Sihombing Mohon Tunggu... Guru - pendidik

Penyuka kopi, gerimis juga aroma tanah yang menyertainya. Email: nev.sihombing@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"Ping Pong Ball", Percakapan tentang Kehidupan di Bawah Jembatan

8 Juli 2021   01:00 Diperbarui: 8 Juli 2021   01:05 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Menonton film (dan drama) yang minim dialog, tuh, bikin deg-degan. Penonton akan mengira-ngira apa yang sedang dipikirkan, menebak-nebak apa yang berkecamuk dalam hatinya, meraba-raba emosi apa yang sedang hadir hanya dari wajah pelakon. Nah, Ping Pong Ball ini seperti itu. Jantung berdebar-debar macam sedang naik roller-coater yang lintasannya sangat panjang akibat minimnya dialog.

Ping Pong Ball adalah drama yang tayang tahun 2018 terdiri atas 2 episode yang masing-masing episodenya berdurasi 65 menit. Hanya butuh 2 jam untuk menyelesaikan drama ini..
***
Seorang tuna wisma ditemukan mati dengan posisi tertelungkup.

Seorang mahasiswa filsafat, Kim Young Joon (Ji Soo) ditemukan pingsan selewat tengah malam di sebuah taman kota oleh seorang tuna wisma, Kim Deuk Hwan (Yoo Jae Myung) . Pak Deuk Hwan menggotong Young Joon ke tenda sangat sederhana miliknya yang terletak di bawah jembatan dan bersisian dengan aliran sungai dangkal. 

Ketika terbangun, dompet beserta isinya dipegang oleh pak tuna wisma. Dompet akan dikembalikan jika si mahasiswa bisa membelikan minol berumur 21 tahun dari pub di ujung jalan. 21 tahun? Memangnya ada yang menyimpan minuman sedemikian lama? 

Tidak tampak seperti orang kehilangan kewarasan, Young Joon mempertanyakan tentang asal muasal Deuk Hwan sehinggga si bapak memutuskan tinggal di bawah jembatan, tinggal dalam tenda sangat sederhana dan hidup dengan barang-barang yang telah dibuang pemiliknya

Apa itu hidup? Apa itu cinta? Apa makna benda dalam hidup?
Kim Deuk Hwan adalah seorang karyawan yang tidak bijak menggunakan tabungannya untuk investasi. Saham yang dibelinya merugi. Tabungan istripun digunakan untuk menutupi hutang dengan membeli saham lebih banyak lagi. Uang habis! Hutang menumpuk! 

Belakangan diketahui bahwa Deuk Hwan menderita tumor di kepalanya. Ukuran tumor sudah sebesar bola ping pong. Alih-alih operasi, Deuk Hwan memilih menceraikan istrinya dan hidup di jalan menjadi tuna wisma. Membatasi diri atas hak milik dan kebendaan dalam hidupnya.

Young Joon menyukai temannya, namun perasaannya ditolak. Young Joon tahu bahwa temannya telah mempunyai kekasih, tetapi si kekasih kerap menyiksanya sehingga menyisakan memar di beberapa tepat di tubuh temannya. 

Perasaan suka Young Joon membuatnya bertahan untuk tetap berteman sekalipun sangat tersiksa. Young Joon mempertanyakan esensi hubungan jika ada salah satu menderita. 

Selanjutnya, Young Joon mempertanyakan esensi cinta dalam kehidupan rumah-tangga pada Deuk Hwan tentang "dalam keadaan sehat, maupun dalam keadaan sakit", jika Deuk Hwan justru memilih meninggalkan istrinya. 

Pada percakapan di bawah jembatan, Young Joon dan Deuk Hwan mempertanyakan apa itu hidup? Apa itu cinta? Apa arti benda dalam hidup? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun