***Â
Kemaren, Senin, 14 Juni 2021, masyarakat adat bersikukuh hendak memberangkatkan tim AJAK Tutup TPL. Maka semua anggota tim menuju Makam Sisingamangaraja XII di Balige. Setelah dilakukan prosesi pelepasan, tim pun berangkat.Â
Dilepas keluarga dan masyarakat adat, sekitar pkl 0900 pagi, tim AJAK Tutup TPL meninggalkan Toba setelah berpamitan. Dalam catatan perjalanan yang diposting beberapa orang, tampak langit biru dengan gunung hijau di latar depan. Ada beberapa orang yang ikut berjalan sambil berbincang. Dua mobil dengan kecepatan 5m/jam berada di belakang beberapa orang yang sedang berjalan mendampingi TIO.Â
Hari pertama ditutup dengan 30 km pertama. Ketua rombongan menegaskan bahwa kegiatan harus diakhiri pukul 1800 demi keselamatan semua anggota.Â
Dalam beberapa posting fb siaran langsung yang berdurasi 8 -- 15 menit, kita akan disuguhi cuplikan perjalanan, entah panas atau hujan, melewati perkotaan maupun lembah hijau, entah sedang istirahat atau sedang berjalan, entah disapa dari mobil atau didatangi ketika sedang berjalan, entah menerima makanan maupun memberi makanan. Cuplikan-cuplikan ini menjadikan dokumentasi perjalanan yang sangat menarik untuk diikuti.Â
***Â
Pagi ini, Selasa 15 Juni, aku mampir lagi ke akun facebook Togu Simorangkir dan menyaksikan ada seorang bapak dengan menggendong anaknya di punggung memberikan 3 buah botik ukuran besar dan sebotol air mineral 1.5 liter. Sambil berjuang melepaskan merek air mineral tersebut, bapak tersebut mendoakan perjalanan panjang tim AJAK Tutup TPL selamat sampai tujuan dan anggota tim dalam keadaan sehat.Â
Hatiku diliputi haru. Karena aku yakin, si bapak sangat meniatkan hendak bertemu dengan tim ini. Pemberian yang lebih dari sekedar ini sungguh sampai ke hati. Ke hati yang menerima, juga ke dalam hati yang menyaksikan lewat siaran langsung fb.Â
Menyaksikan perjalanan mereka melewati kilometer demi kilometer menumbuhkan perasaan kuat tentang adanya pribadi-pribadi yang masih rela berjuang demi yang tidak memiliki daya.Â
***Â
Tekad tidak cukup hanya niat dan nekat. Yang punya tekad, melangkah. Selama hampir 2 bulan ke depan, kita akan menyaksikan perjalanan panjang menuju Jakarta demi menuntut keadilan.