Mohon tunggu...
nety tarigan
nety tarigan Mohon Tunggu... Perempuan AntiKorupsi

Bekerja dengan masyarakat khususnya anak dan perempuan untuk mendorong mendapatkan keadilan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Perempuan Androgini di Hari Ibu

22 Desember 2014   17:32 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:43 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siapa yang tidak kenal dengan hari Ibu, tanggal 22 Desember. Hari tersebut, merupakan hari dimana hampir dibelahan Indonesia merayakan dan memberikan selamat kepada Ibu sebagai tokoh yang luar biasa dan segala puja dan puji. Tapi tahukan kita bahwa tangaal 22 Desember adalah bukan dispesifikan kepada Ibu.

Karena tanggal 22 Desember merupakan hari Kongres Pertama Perempuan Indonesia - Bersuara, Memberikan Pendapat, Menyatukan Visi dan Misi, Memberikan warna Eksistensi Diri didalam Peran Politik dan menentukan Nasib Perempuan Indonesia di Ruang Budaya Patriarki.

Tanggal 22 Desember 1928 hari dimana Perempuan bersatu. Tapi dengan adanya Dekrit Nomor 316 yang menetapkan 22 Desember 1958  oleh Presiden Sukarno bahwa tanggal tersebut sebagai hari ibu. Kini sah, hingga saat ini hari ibu 22 Desember diperingati hari besar kenegaraan.

Sejak Dekrit tersebut pergeseran peringatan berganti - mulai dengan ucapan kepada Ibu seorang, yang padahal hari tersebut merupakan hari yang dirayakan seluruh perempuan Indonesia. Di hari tersebut, perempuan menentukan bahwa dirinya Androgini, yaitu pembagian yang sama dalam karater maskulin dan feminis.

Kata Androgini dikenal dalam dalam dua kata dalam Bahasa Yunani yang merujuk kepada satu konsep Gender. Konsep gender roh nya adalah pencampuran ciri-ciri maskulin dan feminis. Karakter tersebut sebenarnya sudah dimiliki oleh Perempuan walau tanpa disadari. Yang paling dapat dilihat dalam keseharian perempuan adalah ketika perempuan mengambil keputusan. Pengambilan keputusan dilakukan dengan cara meng'analisis situasi dan kondisi, dan mampu mengkomunikasikan keputusannya.

Selain itu, diruang domestik, perempuan juga melakukan keputusan bersama untuk menentukan pendidikan anak yang terbaik, dan juga melakukan karakter feminisnya untuk pengasuhan anak. Tidak dapat disangkal bahwa dalam diri perempuan Andorgini sudah lahir, tinggal diasah dalam keseimbangan, bukan karakter feminis yang terlalu dominasi dan juga bukan karakter maskulin yang dominasi, tapi seimbang maka hidup akan menjadi nyaman.

Dihari Ibu ini biarlah semua perempuan dapat bercermin dalam androgini.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun