Mohon tunggu...
Netta Farania
Netta Farania Mohon Tunggu... Mahasiswa Universitas Airlangga

saya seseorang yang menyukai hal berbau seni dan kopi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mengapa Remaja Masa Kini Cenderung Tidak Mau Menikah?

21 Mei 2023   20:30 Diperbarui: 21 Mei 2023   20:30 342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Menikah merupakan suatu hal yang penting bagi kehidupan manusia, bukan hanya bertujuan untuk melanjutkan eksistensi umat manusia di dunia, menikah juga membawa banyak hal baik terutama kebahagiaan dan keceriaan apabila dengan pasangan yang tepat. 

Menikah akan sangat indah apabila dijalani dan dilandasi dengan cinta yang besar dari kedua belah pihak. Menikah juga disebut sebagai suatu hal yang sakral dan tidak dapat dijadikan bercandaan atau main-main. Menikah juga menjadi tujuan hidup bagi sebagian orang. Namun, kebanyakan remaja masa kini tidak ingin atau bahkan menolak mentah apabila diminta untuk menikah, mengapa demikian?

Pada dasarnya, menikah bukanlah hanya perkara cinta. Menikah lebih dari itu. Finansial, mental, perasaan, ego, pemikiran, merupakan komponen penting lain yang harus dipersiapkan dengan matang apabila seseorang ingin menikah. 

Bahkan apabila semuanya dirasa sudah terpenuhi, masih belum tentu seseorang dapat mendapatkan pernikahan yang berhasil. Dan itu merupakan salah satu faktor penyebab remaja masa sekarang enggan atau tidak mau untuk menikah, meskipun mereka memiliki seseorang yang dicintai. Mereka berfikir bahwa menikah merupakan hal yang berat dan beresiko, sehingga mereka berfikir akan jauh lebih baik apabila mereka hidup sendiri dan tidak menikah. 

Ditambah lagi apabila nanti mereka memiliki keturunan, mereka berfikir akan lebih merepotkan. Biaya yang diperlukan untuk membesarkan anak tidaklah sedikit, ditambah harus memiliki mental yang siap dan kuat, membuat mereka berfikir lebih baik tidak menikah dan menjalani serta menikmati hidup dengan kesendirian

Faktor selanjutnya yang mempengaruhi para remaja menjadi enggan untuk menikah adalah keadaan kehidupan pernikahan orang tua mereka. Remaja yang tidak ingin menikah kebanyakan merupakan anak korban broken home. 

Mereka telah melewati banyak kejadian tidak mengenakkan, melihat hal-hal yang tidak seharusnya dilihat seperti kekerasan yang terjadi setiap hari, mendengar ucapan-ucapan yang seharusnya terucap, bentakan, teriakan, makian, mereka dengar dan mereka telan setiap harinya. 

Akhirnya berbagai hal buruk tersebut terakumulasi dan menyebabkan anak memiliki trauma besar dan menyebabkan hilangnya kepercayaan akan pernyataan yang mengatakan bahwa kehidupan pernikahan itu indah. Mereka akan berfikir, "aku tidak mau menikah, aku tidak mau memiliki suami seperti ayah" atau "aku tidak akan pernah menikah, aku tidak ingin memiliki istri seperti ibu". Bisa saja, orang tua mereka gagal dalam pernikahan karena orang tua mereka kembali pada permasalahan di awal yaitu baik belum siap secara mental, maupun finansial.

Banyak orang yang menganggap bahwa hal-hal seperti kesiapan mental, finansial, dan sebagainya adalah hal yang remeh, dan berfikir bahwa "nikah aja dulu, uang bisa datang setelahnya apalagi jika memiliki anak, banyak anak banyak rezeki". Padahal kenyataannya komponen-komponen tersebut sangat penting bagi keberlangsungan kehidupan pernikahan.

Kasus mengenai remaja masa kini yang enggan untuk menikah tentunya sangat mengkhawatirkan, apalagi semakin menambah setiap harinya. Seperti misalnya mereka berbincang dengan teman sepergaulannya dan ternyata temannya juga memiliki keinginan untuk tidak menikah. Mereka akan merasa memiliki kesamaan tujuan dan keadaan, menjadikan tekat mereka untuk tidak menikah semakin kuat.

Kemudian adapun langkah yang dapat dilakukan untuk menangani atau mengurangi fenomena tersebut adalah kita harus kembali membangun mindset bahwa pernikahan merupakan suatu hal yang indah dan harus dilakukan apabila memungkinkan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun