Mohon tunggu...
Netri Olala
Netri Olala Mohon Tunggu... -

Guru Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Founder MUDA BERANI JOURALISM CLUB. Penikmat Sastra. Penyair Nyinyir. Bekerja di Beberapa Media.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Selamatkan Anak Didik Kita Dari Virus Awkarin dan Anya Geraldine!

30 Januari 2017   21:11 Diperbarui: 30 Januari 2017   21:31 500
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Awalnya saya membaca sebuah berita mengenai pelaporan dua selebgram remaja ke KPAI beberapa waktu lalu bernama Anya Geraldine dan Awkarin. Ketika saya membaca berita tersebut, saya disuguhkan informasi mengenai dua remaja ini yang tindak-tanduknya di sosial media begitu mengkhawatirkan. Beberapa diantaranya seperti memamerkan gaya hidup yang bebas tidak berbatas. Contohnya, merokok, clubbing, mabuk-mabukan, berkata-kata kotor, pacaran ala barat, berpakaian tidak pantas, lengkap dengan gaya hidup hedon.

Penasaran, saya pun menelusuri akun instagram dan youtube keduanya. Karena memang keduanya merupakan selebgram di instagram dan vlogger yang rajin update video di youtube. Dan alangkah terkejutnya saya mendapati kenyataan yang lebih detail dibanding fakta yang berusaha dipaparkan jurnalis pada artikel yang saya baca sebelumnnya. Disana saya melihat adegan-adegan yang tidak pantas dilakukan remaja belasan tahun tersebut.

Anya Geraldine misalnya. Dalam video-video yang di upload remaja 18 tahun tersebut ke chanel youtubenya, selalu memamerkan gaya pacaran ala barat. Ia tak sungkan berciuman, berpelukan dan terang-terangan menunjukan bahwa ia bersama pacarnya menginap dalam satu kamar. Ketika melihat suguhan menggelikan itu, satu pertanyaan menggerayangi pikiran saya “Dimana orang tuanya? Bagaimana jika orang tuanya melihat video ini? Tidakkah remaja ini malu pada tetangga-tetangganya, teman-temannya, juga lingkungan sosial lainnya?”

Beda Anya Geraldine, beda Awkarin. Konon, remaja ini adalah peraih nilai UN tertinggi di provinsinya, Batam, ketika SMP. Berprestasi, pemilik nama lengkap Karin Novilda ini diijinkan melanjutkan sekolah ke salah satu sekolah menangah atas favorit di Jakarta. Petaka dimulai dari sini. Ia yang semula manis dengan balutan hijab kini tidak risih berpakaian minim, tubuh dirajah tato, serta rambut dicat pirang.

Di setiap postingannya di instagram dan youtube, Awkarin tidak sungkan melempar jokes dengan kata-kata kotor berbau seks. Ditambah gaya hidup tidak sehat yang ia tunjukkan seperti merokok dan mabuk-mabukan. 

Lebih memilukan, keduanya memiliki penggemar fanatik yang usianya lebih belia dibanding mereka. Bocah-bocah SD, SMP hingga remaja SMA. Gaya pacaran, berpakaian, dan bicara mereka dijadikan panutan oleh fans labil yang siap pasang badan jika idolanya tersebut dihitamkan.

Sengaja atau tidak, keduanya telah menanamkan sikap pembangkang kepada remaja-remaja Indonesia lewat captions ditiap postingan mereka yang sering menyematkan kalimat semacam “Lebih baik hidup apa-adanya (nakal) tapi nggak munafik. Silahkan benci gue yang apa adanya dan cintai mereka yang berlagak baik di depan kamera!.” Percayalah, ketika kalimat provokatif ini digaungkan berkali-kali, tentu ini akan menjadi semacam sugesti.

Terbukti, kini semakin banyak saja postingan di youtube dan instagram yang mengikuti gaya mereka. Seperti mengenakan baju sebatas dada, juga  siswa perempuan merokok beramai-ramai dengan mengenakan seragam sekolah dengan bangganya. Silahkan cek youtube dan instagram jika tidak percaya.

Saya begitu takut akan perubahan persepsi remaja kini. Ketika mereka yang berperilaku bobrok dianggap jujur apa adanya, sementara mereka yang baik dianggap munafik dan pencitraan semata. Sungguh ini sebuah realita sosial yang memilukan. Dan saya, anda, kita, kemudian akan kesulitan mencari diksi untuk merepresantasikan sedih jika anak didik kita berperangai serupa itu.

Pegangi anak-anak kita. Pantau aktivitasnya di sosial media. Silahkan beri kebebasan namun berbatas. Silahkan beri fasilitas namun bermanfaat. Terlebih, beri mereka kasih sayang penuh hingga tidak perlu mereka cari keluar. Beri mereka perhatian hingga tidak sampai mengemis perhatian di sosial media. Apresiasi karya mereka, agar tidak sampai mencari sensasi di dunia maya.  Lindungi anak kita dari virus Anya Geraldine dan Awkarin. Sungguh, ini adalah virus paling mematikan moral anak didik kita!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun