Mohon tunggu...
nesya verdyan
nesya verdyan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Selamat Datang.. Selamat Membaca..

Semoga Bermanfaat yaa..

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Apakah Benar Mengkonsumsi Pisang Dapat Menurunkan Tekanan Darah pada Lansia?

20 Januari 2023   22:46 Diperbarui: 20 Januari 2023   22:48 396
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Lansia adalah seseorang yang usianya sudah mencapai 60 tahun yang pada proses penuaannya akan berdampak ke kesehatan lansia tersebut (Ahmad Kurtubi, 2022). Rentan usia yang mengalami tekanan darah tinggi berusi 65 tahun keatas atau lansia. Jika ada keluarga yang memiliki lansia dengan tekanan darah yang tinggi bisa kita kontrol dengan memberikan pola makan yang sehat, perhatikan gaya hidup lansia, jangan biarkan lansia merokok atau minum alcohol, ajak lansia untuk sering berolahraga supaya tidak obesitas atau kegemukan. Dari aspek kesehatan banyak di usia lansia yang mengalami tekanan darah tinggi yang dimana lansia tersebut tidak mengetahui asal penyakitnya serta keluarga tidak memahami yang dialami lansia tersebut (Yuliasmar & Chalid, 2022).

Penyakit darah tinggi sudah tidak awam dikalangan lansia. Bahkan kebanyakan faktor kematian diatas usia 60 tahun karena penyakit jantung. Tekanan darah tinggi merupakan kondisi dimana darah didalam pembuluh darah mengalir dengan kekuatan yang besar dari biasanya (Zaima et al., 2020). Tekanan darah tinggi memiliki angka yang lebih tinggi diatas normal dimana denyut sistolik lebih dari 140 dan diastole diatas 90 mmHg (Dinar Maulani, 2022).

Kondisi lansia yang memiliki tekanan darah tinggi harus dilakukan pengobatan atau terapi. Selain secara farmakologis, terapi non farmakologis bisa digunakan memberikan terapi komplementer dengan bahan alami seperti tumbuhan atau buah. Salah satu buah yang dapat menurnkan tekanan darah lansia yaitu pisang ambon, karena di dalam pisang ambon terdapat kandungan kalium yang dapat melancarkan oksigen ke otak (Yulianti et al., 2019), selain kandungan kalium juga terdapat kandungan potasium yang membantu menurunkan tekanan darah pada lansia (Dinar Maulani, 2022).

Pisang ambon merupakan varian pisang yang sangat popular karena sangat lunak untuk dikonsumsi dan mudah dijadikan smoothies. Pisang ambon sendiri memiliki berbagai macam manfaat yaitu pastinya untuk mengatasi hipertensi, sebagai sumber karbohidrat serta vitamin A, melancarkan metabolisme tubuh, meningkatkan kekebalan tubuh, melancarkan oksigen keotak, mengatasi anemia, membantu menurunkan berat badan, menyehatkan tulang, dan dapat juga merawat kulit (P2PTM Kemenkes RI, 2018).

Tetapi mengkonsumsi pisang ambon yang terlalu banyak juga berdampak yang kurang baik karena,bisa meningkatkan kadar gula darah, menyebabkan migran, kerusakan gigi, sembelit, dll. Dianjurkan untuk lansia mengkonsumi pisang sebanyak 2 buah pagi dan siang setiap hari. Untuk lebih lanjutkan bisa dikonsultasikan ke dokter terkait penanganan hipertensi pada keluarga yang memili lansia (Aditya, n.d.).

REFERENSI

Aditya, R. (n.d.). Awas, Kebanyakan Makan Pisang Ambon Bisa Sebabkan Hal Ini! https://www.klikdokter.com/gaya-hidup/diet-nutrisi/awas-kebanyakan-makan-pisang-ambon-bisa-sebabkan-hal-ini

Ahmad Kurtubi, D. (2022). LANJUT USIA (LANSIA) SEHAT INDONESIA KUAT. https://dinsos.riau.go.id/web/index.php?option=com_content&view=article&id=738:lanjut-usia-lansia-sehat-indonesia-kuat&catid=17:rpjmd&Itemid=117#:~:text=Menurut Peraturan Presiden Nomo 88,sosial%2C ekonomi maupun aspek kesehatan.

Dinar Maulani, E. S. (2022). Jurnal Penelitian Perawat Profesional. Jurnal Penelitian Perawat Profesional, 3(1), 153–158.

P2PTM Kemenkes RI. (2018). Khasiat dan Manfaat Pisang. https://p2ptm.kemkes.go.id/tag/khasiat-dan-manfaat-pisang

Yulianti, I., Prameswari, V. E., & Wahyuningrum, T. (2019). Pengaruh pemberian Pisang Ambon terhadap Tekanan Darah pada Lansia Penderita Hipertensi. Jurnal Ners Dan Kebidanan (Journal of Ners and Midwifery), 6(1), 070–076. https://doi.org/10.26699/jnk.v6i1.art.p070-076

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun