Mohon tunggu...
Neno Anderias Salukh
Neno Anderias Salukh Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat Budaya | Pekerja Sosial | Pengawas Pemilu

Orang biasa yang menulis hal-hal biasa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

"Moen Lanan ma Fe Lanan", Tradisi Perkawinan Sepupu Suku Dawan (Timor)

5 Maret 2020   08:01 Diperbarui: 21 Oktober 2020   13:21 1504
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Oko Mama, media penting dalam tradisi perkawinan Suku Dawan Timor | Dokpri

Dilema ini akhirnya ditoleransi dengan memegang teguh pada prinsip budaya patrilineal bahwa semua cerita asal-usul dan keluarga harus berpatokan pada ayah, boleh menikahi Moen Lanan ma Fe Lanan yang juga dianggap sebagai Fetof ma Naof (hubungan keluarga dari ibu).

Kini, konsep Moen Lanan ma Fe Lanan seakan tak dikenal lagi karena banyak generasi muda saat ini hampir kehilangan budaya, sejarah dan asal-usulnya. Bagaimana hubungan mereka dengan marga-marga yang lain? Apakah hubungan mereka adalah Moen Lanan ma Fe Lanan atau Olif ma Tataf (Kakak dan adik)?

Selain itu, konsep Moen Lanan ma Fe Lanan yang dianggap bukan perkawinan inses oleh Suku Dawan dikecam oleh sejumlah orang karena dianggap masih tergolong perkawinan sepupu yang berpotensi tinggi menghasilkan keturunan yang secara biologis lemah, baik fisik maupun mental (cacat), atau bahkan letal (mematikan).

Dilansir dari detik.com, perkawinan sepupu bisa menyebabkan kemungkinan mendapatkan dua salinan gen yang merugikan. Hal ini disebabkan karena masing-masing orang membawa salinan gen yang buruk dan tidak ada gen normal yang dapat menggantikannya, sehingga pasti ada beberapa masalah yang nantinya bisa menyebabkan anak memiliki waktu hidup pendek atau sepertiga anak-anak meninggal sebelum ulang tahun kelima.

Selain itu, menikah dengan sepupu pertama bahkan dapat meningkatkan risiko keguguran dan kemandulan.

Moen Lanan ma Fe Lanan juga diperangi dengan cara sosial. Banyak yang sudah beranggapan bahwa Moen Lanan ma Fe Lanan hanya membuat ruang lingkup marga menjadi sempit dan jumlah anggota keluarga dalam sebuah marga sedikit. Lagipula marga cenderung ekslusif dan tidak memiliki keberanian untuk menikah dengan orang lain.

Meski masalah keturunan yang terjadi akibat pernikahan Moen Lanan ma Fe Lanan cukup menakutkan tetapi konsep ini menguntungkan masyarakat Dawan. Bagaimanapun masyarakat Dawan akan berusaha mengenal semua orang dengan statusnya masing-masing sehingga mencegah kemungkinan pernikahan inses. Keuntungannya masyarakat Dawan tidak akan melupakan semua orang yang masih memiliki hubungan darah dengan mereka.

Meski hampir punah, pernikahan Moen Lanan ma Fe Lanan masih ada hingga saat ini terutama mereka yang tidak bersekolah dan tetap tinggal di kampung. Sedangkan yang sudah bersekolah dan keluar dari kampung selalu menghindari potensi perkawinan sepupu ini.

Salam!!!

Mauleum, 05 Februari 2020
Neno Anderias Salukh

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun