Mohon tunggu...
Neno Anderias Salukh
Neno Anderias Salukh Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat Budaya | Pekerja Sosial | Pengawas Pemilu

Orang biasa yang menulis hal-hal biasa

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Iran Serius Mencari Pembunuh Donald Trump?

23 Januari 2020   17:25 Diperbarui: 24 Januari 2020   00:03 579
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Donald Trump | sumber: CNBC Indonesia

Mencari pembunuh bayaran untuk mengeksekusi Donald Trump adalah rencana alternatif. Sebelumnya Iran merencanakan pembalasan kepada AS setelah kematian Qassem Soleimani.

Artinya bahwa apapun yang terjadi, mata ganti mata. Darah diganti dengan darah. Kematian Qassem Soleimani harus dibayar dengan kematian di kubu Amerika. Iran harus membunuh salah satu dari Amerika untuk memuaskan dan meredakan emosi mereka.

Namun, tak ada satupun yang berhasil mengikuti jejak Qassem Soleimani. Dengan meluncurkan beberapa rudal saktinya, hanya merusak material tanpa kematian seorang pun dari Amerika.

Malah Iran yang mendapat kecaman dari dunia luar bahkan masyarakatnya sendiri. Melanggar kedaulatan negara Irak dengan menembakkan rudal-rudal mereka dan menembak pesawat Ukraina yang menewaskan tidak sedikit warga Ukraina dan beberapa masyarakat Iran.

Nampaknya kegagalan Iran dalam pelepasan beberapa rudalnya tersebut sudah disadari dari awal. Kecanggihan teknologi, ruang bawah tanah dan kemampuan badan intelijen negara AS sudah terkenal sejak dulu.

Karena itu, mereka mencoba menyerang pada saat orang-orang minim kecurigaan. Waktu yang dipikirkan tidak disangka oleh AS. Akan tetapi, semua sia-sia.

Lalu, apakah Iran akan diam membiarkan orang-orang meratapi kematian Qassem Soleimani begitu saja? Saya pikir terlalu naif untuk menjawab ya. Tidak, Qassem Soleimani adalah pemimpin yang berkharisma dan selain menjadi kepuasan tersendiri, pembalasan terhadap Donald atau Iran berhasil membunuh salah satu pemimpin berkharisma di AS menjawa

Namun, minimnya keterlibatan pemimpin-pemimpin top AS dalam perencanaan penembakan Qassem Soleimani memaksa Iran untuk merencanakan pembunuhan yang serius terhadap Donald Trump.

Meski Iran serius dalam perencanaan ini, bagi saya butuh orang gila untuk melakukannya. Membutuhkan John Wilkes Booth masa kini untuk membunuh dirinya Donald Trump karena ancaman perencanaan Iran membuat proteksi terhadap Donald Trump akan lebih ditingkatkan dan kewaspadaan AS akan semakin intens.

Salam!!!

Referensi:
Makin Ngeri! Iran Tawarkan Rp 42 M untuk Kepala Trump?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun