Mohon tunggu...
Neno Anderias Salukh
Neno Anderias Salukh Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat Budaya | Pekerja Sosial | Pengawas Pemilu

Orang biasa yang menulis hal-hal biasa

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Inilah yang Membuat Lagu "Gemu Fa Mi Re" Menjajal Dunia

26 Agustus 2019   17:15 Diperbarui: 26 Agustus 2019   17:46 348
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sejumlah anak-anak berlatih di Sanggar Benza, Maumere, NTT yang dipimpin Nyong Franco. Dokpri.

Tak tanggung-tanggung para turis dari mancanegara membawa pulang lagu tersebut sebagai oleh-oleh untuk negara mereka. Tak heran, lagu Gemu Fa Mi Re dan tariannya pernah tampil di panggung Sydney Opera House.

Selain itu, lagu dan tarian Gemu Fa Mi Re pernah ditampilkan di California bersama para atlit kempo dan beberapa negara lainnya.

Lagu tersebut sangat identik dengan budaya Nusa Tenggara Timur khususnya Maumere. Dalam aransemen lagu tersebut, Nyong Franco memasukkan unsur gong waning yang merupakan gendang milik orang Maumere.

Begitulah cara Nyong Franco memamerkan kearifan lokal daerahnya kepada dunia. Harus diakui bahwa kearifan lokal di Nusa Tenggara Timur sangat banyak tetapi belum banyak yang diekspos keluar. Melalui lagu dan tarian ini, Nyong Franco mengangkat kearifan lokal berupa alat musik dan tarian di Nusa Tenggara Timur.

Syair lagu tersebut pun unik dibandingkan dengan lagu-lagu daerah populer lainnya. Pasalnya, dalam lagu tersebut terdapat kombinasi bahasa Indonesia dan bahasa Mauemere serta dipadukan dengan notasi nada.

Menurut Nyong Franco, Penggabungan not dalam lirik lagu tersebut karena terinspirasi dari cara mengajar notasi nada guru-guru zaman dahulu. Gemu berarti memasukkan ke dalam mulut dan Fa Mi Re adalah notasi nada. Jadi, Gemu Fa Mi Re adalah menyanyikan notasi nada.


Penciptaan lagu tersebut dengan tujuan digunakan sebagai lagu yang mengiringi tarian Maumere untuk menyambut tamu. Sebenarnya, ini merupakan modifikasi yang lebih modern karena sebelumnya hanya diiringi dengan gamelan khas Maumere.

Selain itu, Nyong Franco menyesuaikan dengan konteks orang Indonesia Timur khususnya NTT. Orang NTT secara umum menyukai pesta pora yang disertai iringan musik dan menari riang gembira sehingga lagu tersebut diciptakan dengan musik yang enak didengar.

"Di benak saya, orang Indonesia Timur kalau sedang pesta, itu menarinya gila-gilaan. Nah, kalau mereka mengikuti irama lagu ini, maka menarinya sambil berlari keluar arena pesta. Terkesan konyol, usil dan lucu. Tetapi itulah yang tergambar dalam benak saya untuk membuat lagu asyik dan enak didengar," kata Franco.

Kini lagu tersebut menjadi top musik dan favorit musik di setiap acara termasuk HUT TNI Ke-73 Tahun 2018 yang diikuti oleh 1000 peserta dan masih banyak acara-acara lainnya yang menjadikan Gemu Fa Mi Re sebagai salah satu musik kebersamaan.

Gemu Fa Mi Re merupakan Maha Karya Indonesia yang menggangu dominasi Gangnam Style, Marimar, Asereje, Shuffle Dance, Harlem Shake dan PPAP di Indonesia bahkan selama ini tarian barat yang menjajal dunia harus mengakui popularitas lagu ciptaan Nyong Franco.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun