Mohon tunggu...
Neni Hendriati
Neni Hendriati Mohon Tunggu... Guru - Guru SDN 4 Sukamanah

Bergabung di KPPJB, Jurdik.id. dan Kompasiana.com. Hasil karya yang telah diterbitkan antara lain 1. Antologi puisi “Merenda Harap”, bersama kedua saudaranya, Bu Teti Taryani dan Bu Pipit Ati Haryati. 2. Buku Antologi KPPJB “Jasmine(2021) 3. Buku Antologi KPPJB We Are Smart Children(2021) 4. Alam dan Manusia dalam Kata, Antologi Senryu dan Haiku (2022) 5. Berkarya Tanpa Batas Antologi Artikel Akhir Tahun (2022) 6. Buku Tunggal “Cici Dede Anak Gaul” (2022). 7. Aku dan Chairil (2023) 8. Membingkai Perspektif Pendidikan (Antologi Esai dan Feature KPPJB (2023) 9. Sehimpun Puisi Karya Siswa dan Guru SDN 4 Sukamanah Tasikmalaya 10. Love Story, Sehimpun Puisi Akrostik (2023) 11. Sepenggal Kenangan Masa Kescil Antologi Puisi (2023) 12. Seloka Adagium Petuah Bestari KPPJB ( Februari 2024), 13. Pemilu Bersih Pemersatu Bangsa Indonesia KPPJB ( Maret 2024) 14. Trilogi Puisi Berkait Sebelum, Saat, Sesudah, Ritus Katarsis Situ Seni ( Juni 2024), 15. Rona Pada Hari Raya KPPJB (Juli 2024} 16. Sisindiran KPPJB (2024). Harapannya, semoga dapat menebar manfaat di perjalanan hidup yang singkat.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Polosnya Anak Kelas Satu SD

20 November 2022   09:16 Diperbarui: 20 November 2022   09:18 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

"Anak-anak, temanmu kehilangan uang dan bersedih. Siapa di antara kalian yang mengambil uang Miki?" Bu Elis bertanya kepada murid kelas IA.

Bu Elis merasa gelisah, karena di antara anak-anak manis di kelasnya ada yang sudah berani mengambil uang orang lain. Dia berpikir, bagaimana caranya agar anak-anak berperilaku jujur.

Tak seorang pun di antara muridnya yang mengaku. Anak-anak malah ribut saling tuduh.

Sementara itu, Miki masih menangis, uang Rp 2.000,00, miliknya raib entah ke mana.

"Ayo, kalau mau mengaku, nanti Ibu kasih hadiah!" Bu Elis memberi iming-iming.

Mendengar kata hadiah, anak-anak semakin ribut. Mereka tertarik dengan kata itu.

Tiba-tiba seorang anak laki-laki mengacungkan tangan.

"Saya, Bu!"

Bu Elis sangat gembira dan segera menghampiri anak itu.

"Jaki ngambil uang Miki?"

Anak itu mengangguk. Dirogohnya saku bajunya, dan dikeluarkannya selembar uang lecek Rp 2.000,00.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun