Korban bencana gempa yang melanda Kabupaten Cianjur pada Senin 21 November 2022, hingga kini, setelah sepekan berlalu, masih ada yang belum terjamah bantuan. Baik itu bantuan dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, atau pihak-pihak lainnya.
Terutama korban bencana yang berlokasi di dusun-dusun atau kampung-kampung terpencil atau terpelosok. Hingga kini, bantuan masih terpusat di Cianjur kota, sementara gempa Cianjur menggoncang di lebih 7 kecamatan.
Padahal, mereka membutuhkan bantuan pangan, papan, sandang, dan obat-obatan. Termasuk juga trauma healing center karena bencana ini sangat memengaruhi kondisi psikologis korban.
Mendapatkan informasi ini Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Krisnadwipayana (Unkris) lantas mengirimkan perwakilannya untuk bergabung menjadi tim relawan Peduli Bencana Gempa Bumi di Cianjur.
Baca juga:Â Kowani Tinjau Korban Gempa Cianjur, Warga Desa Ciputri Mulai Stress
Tim bertolak ke Cianjur bersama jajaran pimpinan dan pengurus Yayasan Unkris pada Jumat 25 November 2022. Tim ini beranggotakan BEM, Yayasan dan Lembaga Pengabdian Masyarakat (Pengmas) dari empat fakultas -- Fakultas Hukum, Ekonomi, Ilmu Administrasi, dan Teknik, tersebut dipimpin langsung oleh Rektor Unkris Dr Ir Ayub Muktiono.
Selanjutnya, BEM Unkris yang menaungi "Kementerian Sosial Masyarakat" mendistribusikan bantuan berupa makanan, obat-obatan herbal dan logistik lain ke lokasi bencana yang terletak di pelosok-pelosok dusun yang belum banyak terjangkau oleh bantuan.
Mereka bergabung dengan relawan dari berbagai instansi termasuk warga setempat dan berkoordinasi dengan pimpinan Pondok Pesantren Nurul Azhar, tim Unkris mendatangi lokasi bencana di Dusun Cintaasih dan Dusun Cikencana, Kecamatan Gekbrong, Kabupaten Cianjur.
Tim membawa bantuan makanan, obat-obatan herbal, kebutuhan balita dan lainnya, serta melakukan asesmen terhadap situasi di lapangan.
Baca juga:Â Gempa Cianjur, Warga Kampung Baros Belum Mendapatkan Bantuan