Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Penusukan OTK Membuat Anak Saya "Parno"

24 Oktober 2022   22:12 Diperbarui: 28 Oktober 2022   09:49 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Garis polisi. (Freepik/kjpargeter)

Anak bungsu saya yang kelas 5 SD terengah-terengah. Membuka pintu depan dengan sedikit tekanan. Seperti mendobrak. Di tangannya menenteng kantong kresek berwarna bening. Waktu menunjukkan pukul 19.30 WIB.

"Aku habis lari-lari," kemarin malam, ceritanya tersengal-sengal. Dadanya naik turun.

"Takut ada yang nusuk kayak berita kemarin," lanjutnya, masih dengan napas tersengal-sengal.

Saya yang tengah selonjoran di sofa mendengarkan penuturannya. Apa yang dikhawatirkannya, sama seperti apa yang saya khawatirkan. Meski saya tepis juga karena merasa berada di lingkungan yang aman.

Ya, anak saya ini habis beli nasi goreng di abang yang mangkal di bundaran. Di sebut bundaran karena memang ada bundaran jalan untuk kendaraan berputar atau jadi penunjuk berbelok kiri, lurus, kanan atau putar balik.

Tidak begitu jauh sih dari rumah. Mungkin hanya berjarak sekitar 6 atau 7 rumah saja. Kalau satu rumah panjangnya 10 meter, berarti tidak sampai 100 meter. Dari rumah saya, lurus saja ke kanan melewati 6 atau 7 rumah, sampai deh.

Tidak gelap juga. Ada lampu taman di sepanjang jalan Berlian plus lampu-lampu yang menyala di setiap rumah. Lampu penerang jalan juga menyala di sepanjang "lorong" jalan. Cukup teranglah. Dan, kebetulan juga di bagian hook sedang ada pembangunan rumah. Dan, tidak gelap. Lampu menyala cukup terang. Tidak temaram.

Biasanya, anak saya ini tidak seperti ini. Selalu berani belanja sendiri, bahkan ke minimarket depan kompleks yang jaraknya cukup jauh dibanding jarak ke bundaran. 

Sumber foto: kompas.com
Sumber foto: kompas.com

"Berani De, jalan sendiri?" tanya saya setiap dia akan belanja ke minimarket atau ke lapak-lapak penjual makanan di sekitar kompleks. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun