Bagaimana caranya ya biar minyaknya bisa terpakai? Tidak banyak sih sisanya. Mungkin hanya sekitar 200 gram? Tapi, lumayanlah buat bikin telur ceplok atau goreng tempe. Iya, kan? Emak-emak banget kan saya hehehe...
Saya mencoba memisahkan minyak goreng yang tercampur air itu dengan memakai sendok makan. Sambil memicingkan mata untuk memastikan minyak yang terambil tidak bercampur air.
Saya sendok sedikit demi sedikit, tapi hasilnya tidak maksimal. Kadang airnya ikut terangkut. Buang-buang waktu. Ah, bete saya. Tapi tetap sambil berpikir.
Oke. Saya pun mencoba bereksperimen sederhana. Iseng-iseng saja ini mah. Berhasil syukur, tidak berhasil ya apa boleh buat. Setidaknya, saya sudah mencoba.
Caranya, saya tuangkan minyak goreng yang tercampur air itu ke dalam botol plastik apa saja, lalu tutup. Biarkan sejenak.
Jika minyak goreng tercampur air, maka terlihat air berada di bagian bawah dan minyak berada di bagian atas, atau membentuk dua lapisan. Air dan minyak tidak dapat bercampur karena memiliki molekul yang berbeda.
Saya serasa kembali belajar IPA alias Ilmu Pengetahuan Alam.
Setelah itu, lubangi bawah botol. Siapkan wadah untuk menampung larutan air. Buka tutup botol. Biarkan air mengucur hingga menyusut sehingga menyisakan minyak.
Taraaa...berhasil, berhasil, berhasil!
Wah, senyum saya mengembang dong. Serasa seorang peneliti yang tengah bereksperimen. Hehehe...
Minyaknya dipakai deh oleh si mbak buat menggoreng makaroni. Masih bisa dipakai kan?