Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Pulihkan Pariwisata Indonesia, Dulu Mengejar Wising, Kini Berharap Wisdom

5 Maret 2021   18:35 Diperbarui: 5 Maret 2021   18:43 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setahun sudah pandemi Covid-19 melanda negeri ini dengan segala dampaknya. Selama itu pula berbagai sektor berupaya berbenah diri agar tetap bertahan di tengah gempuran virus Corona yang entah kapan berakhir. Tak terkecuali sektor pariwisata.

Meski upaya ini belum bisa kembali ke titik semula, namun banyak harapan yang tumbuh bahwa badai akan segera berlalu. Dan, harapan ini kian bertumbuh seiring dengan program vaksinasi Covid-19 yang digulirkan pemerintah. Sektor pariwisata seakan mendapatkan suntikan semangat untuk terus bergeliat.

Lantas, seberapa optimiskah kita membangkitkan industri pariwisata? Menjawab pertanyaan ini, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, sangat optimis industri pariwisata akan menguat di kuartal kedua dan ketiga di tahun ini. 

Tentu saja harus dibarengi dengan protokol kesehatan yang cukup ketat meski sudah dilakukan vaksinasi Covid-19. Jika kita terus berdisiplin dan angka Covid-19 ini bisa terus ditekan, Sandiaga Uno merasa yakin kuartal kedua dan ketiga ini, industri pariwisata mulai meningkat.

Caranya? Jika sebelum pandemi Covid-19, pemerintah lebih fokus mengejar wisatawan asing atau wising yang berjuta-juta, maka di saat ini lebih menggenjot wisatawan domestik atau wisdom antara lain melalui program Bangga Berwisata di Indonesia (#diindonesiaaja). 

Seolah belajar dari "kesalahan" masa lalu, yang semut di seberang lautan tampak, tapi gajah di pelupuk mata tidak terlihat, Sandiaga Uno pun bergerak karena sejatinya kekuatan bangsa bisa didapat dari kekuatan rakyatnya itu sendiri.

"Indonesia lebih mengejar wisatawan asing yang kemudian terkadang melupakan wisatawan domestik. Padahal, ada 55 juta warga negara Indonesia kelas menengah di Indonesia yang sangat potensial digarap untuk bisa berwisata di dalam negeri. Saat ini kita sedang fokus menggarap segmen wisatawan nusantara," katanya.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menyampaikan hal itu dalam diskusi Forwada bertajuk "Membangkitkan Optimisme Industri Pariwisata Nusantara", yang diadakan secara virtual, Kamis, (4/3/2020), yang saya ikuti. Diskusi ini sendiri disponsori oleh Kemenparekraf, yang juga dihadiri Presiden Direktur Bank OCBC NISP Parwati Surjaudaja.

Sandi mengungkapkan, setiap tahunnya ada dana sekitar Rp150 triliun yang dihabiskan masyarakat Indonesia untuk berwisata di luar negeri. Jadi alangkah baiknya Rp 150 triliun ini direalokasikan ke pariwisata di dalam negeri dengan "bangga berwisata di Indonesia. Ia pun meminta masyarakat kelas menengah ke atas agar berwisata di dalam negeri ketimbang berlibur ke negara lain.

Selama pandemi sebagaimana diketahui membuat bisnis wisata di nusantara mati suri. Jangankan turis asing, wisatawan lokal pun harus mengurungkan niatnya untuk berwisata. Berbagai tempat wisata pun sepi tanpa pengunjung. Biasanya ramai dikunjungi, sekarang seperti tengah dirundung nestapa.

Penurunan jumlah wisatawan ini ke berbagai destinasi wisata di Indonesia jelas berdampak luas. Dari sektor pariwisata ini saja dapat5 menyediakan lapangan kerja yang begitu besar mengingat terdapat banyak subsektor yang terkait dengan pariwisata dan ekonomi kreatif. Ada sekitar 34 juta masyarakat Indonesia yang tergantung atas sektor ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun