Namun, ternyata tidak seperti bayangan kita. Nuklir tak selalu dimanfaatkan untuk tujuan tidak damai semisal perang dan senjata pemusnah massal.
Sebetulnya banyak hasil penelitian Batan yang sudah disosialisasikan, bukan hanya di bidang pertanian, tetapi juga di bidang kesehatan, lingkungan, industri, dan energi. Semuanya hasil litbang iptek nuklir Batan, lembaga yang kini dikepalai Prof. Anhar Riza Antariksawan.
Kepala PAIR Drs. Totti Tjiptosumirat, M.Rur.Sci, saat menerima kunjungan kami menjelaskan, dalam Renstra PAIR, target pemuliaan tanaman dibagi menjadi dua, yaitu pemuliaan tanaman nasional dan lokal daerah.
"Pemuliaan tanaman ini bertujuan meningkatkan produksi tanaman padi, tahan hama, dan tidak mudah rebah. Dengan kata lain, menghasilkan varietas padi yang lebih unggul dibanding padi yang tidak mendapatkan sentuhan iptek nuklir," katanya.
Untuk pemuliaan varietas tanaman padi nasional, ditekankan pada kualitas hasil. Sementara itu, untuk padi lokal lebih ditekankan pada rasa yang tetap disukai oleh masyarakat setempat.Â
Pengembangan varietas padi lokal telah dilakukan PAIR melalui kerja sama dengan berbagai pemerintah daerah seperti Kabupaten Kerinci, Musi Rawas, Klaten, Sijunjung, Solok, Tabanan, Buleleng, Landak, dan banyak lagi.
Hingga saat ini telah didapat berbagai galur mutan harapan yang sesuai dengan masing-masing daerah. Ada juga varietas yang sudah dilepas yakni varietas Rojolele SriNuk dan Rojolele SriNar dari Klaten, varietas Lampai Sirandah dari Sijunjung.Â
Ada juga yang masih dalam proses evaluasi akhir galur mutan harapan dari kabupaten Musi Rawas dan Tabanan.
Selain itu, ada juga yang sudah panen benih seperti varietas padi Mustaban di Desa Sidasari, Kec. Sampang, Kabupaten Cilacap, pada 22 Juli 2020. Varietas padi Mustaban ini juga hasil pemuliaan tanaman dengan memanfaatkan teknologi nuklir yang dilakukan oleh Batan.
Sejauh ini sudah lebih dari 22 varietas benih padi unggul, berdaya hasil tinggi, dan tahan terhadap hama penyakit, serta diyakini mampu meningkatkan produktivitas padi nasional.Â
Peningkatan produktivitas pertanian memang harus didukung dengan ketersediaan benih unggul bermutu. Sebagian besar benih-benih unggul nasional, disumbang dari hasil iptek nuklir Batan.Â