Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Bisakah Hidup Tanpa Plastik?

11 Juli 2020   09:52 Diperbarui: 17 Juli 2020   09:55 351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi belanja dengan kantong plastik (Sumber: dailymail.co.uk)

Kemarin, saya mengajak anak kedua saya berbelanja mingguan. Biasa, belanja sayuran dan lauk pauk serta beberapa camilan. Belanjanya di depan kompleks rumah. Jaraknya mungkin sekitar 300 meter dari rumah. Untuk ukuran saya, jarak ini termasuk dekat. Jadi saya pun mengajak anak saya berjalan kaki. 

Saya sudah membawa kantong belanjaan sendiri. Berjaga-jaga kalau pedagang tidak menyiapkan kantong plastik sebagaimana instruksi pelarangan penggunaan kantong plastik. 

Kalau belanja di mini market sih sudah lama tidak disediakan kantong plastik. Setiap berbelanja di sini selalu ditanya, "Bawa kantong belanja bu?". Dari pertanyaan ini secara tidak langsung pembeli diminta untuk membawa kantong belanja sendiri atau membeli kantong belanjaan seharga Rp 5000.

Saya pernah belanja di mini market dekat rumah tanpa membawa kantong belanja sepulangnya saya dari bekerja. Saya pun memasukkan belanjaan saya ke dalam tas dan sebagian saya tenteng. 

Saya menolak membeli kantong belanjaan meski sudah ditawari pegawai mini market. Bukan karena tidak mampu, tapi kantong belanjaan di rumah sudah cukup banyak. Buat apa lagi saya beli?

Kembali ke...lap-top

Saya pun berbelanja aneka sayuran dan lauk pauk untuk kebutuhan seminggu. Sayuran dan lauk pauk yang saya beli sudah dikemas dalam plastik. Ketika saya tanya kenapa masih menggunakan plastik, dia menjawab, "Ya mau pakai apa lagi bu?" 

Ya bisa dimaklumi juga apa solusinya? Apakah sayuran dan lauk pauk itu dibeli langsung dimasukkan ke dalam kantong belanjaan? Apakah daging ayam yang saya beli bisa langsung dimasukkan ke dalam kantong belanja bercampur dengan sayuran?

Ibu pedagang memasukkan satu persatu belanjaan saya ke kantong plastik sambil menghitung berapa nominalnya. Ia tidak menanyakan apakah saya membawa kantong belanja sendiri? Dan, saya pun tidak melarangnya untuk memasukkan belanjaan saya ke dalam kantong plastik berwarna merah itu meski saya membawa kantong belanja sendiri.

Bagi saya, kantong plastik ini sangat bermanfaat untuk wadah sampah domestik di rumah saya. Sudah dua atau tiga tahun ini, di kompleks rumah saya, khususnya di blok tempat tinggal saya, warga diharuskan membuang sampah sendiri di tempat yang sudah disediakan.

Warga tidak diperkenankan lagi membuang sampah di tempat sampah di masing-masing rumah. Jadi, tempat sampah pribadi yang ada di depan rumah harus ditutup dan beralih ke tempat sampah yang sudah disediakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun