Mohon tunggu...
Neneng Uswatun Hasanah
Neneng Uswatun Hasanah Mohon Tunggu... Lainnya - Digital Marketing Enthusiast

seorang website dan digital marketing enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Chatbot Berbasis AI Tidak Akan Menggantikan Posisi Manusia

21 Februari 2023   14:16 Diperbarui: 21 Februari 2023   14:25 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Inovasi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Kemunculan chatbot berbasis artificial intelligence (AI) sempat menimbulkan kekhawatiran bagi konten kreator. Pasalnya, ChatGPT buatan OpenAI, dan Bard, chatbot berbasis AI yang sedang dikembangkan oleh Google, dapat memberikan jawaban untuk pertanyaan dan permintaan pengguna.

Kekhawatiran konten kreator juga dirasakan oleh blogger yang memonetisasi konten mereka jika trafik sudah tinggi. Dilansir dari The Verge, search engine Bing yang kini berbasis chatbot AI bisa menjawab pertanyaan pengguna tanpa harus menampilkan hasil pencarian yang relevan. Hal yang sama juga akan terjadi pada Google jika mengadaptasi metode yang sama.

Namun menurut Annisa Fauzziyyah, Head of Performance Marketing Niagahoster, hal tersebut tidak perlu dikhawatirkan, karena search engine seperti Google akan tetap memprioritaskan kualitas konten, baik yang ter-generate melalui AI atau content writer. "Google tetap akan mendahulukan konte yang sesuai guideline E-E-A-T, yaitu Experience (Pengalaman), Expertise (Keahlian), Authoritativeness (Otoritatif), dan Trust (Kepercayaan) yang bermanfaat bagi pengguna," jelasnya.

Terkait chatbot berbasis AI dan search engine, Annisa menambahkan, adalah dua hal yang berbeda namun dapat melengkapi. Search engine menyediakan berbagai jawaban general yang diindeks dari suatu pertanyaan, sedangkan chatbot secara spesifik menyaring jawaban dari berbagai macam data terkait pertanyaan tersebut.

Tidak Akan Dapat Menggantikan Posisi Manusia

Meskipun dapat memberikan jawaban otomatis untuk pertanyaan yang diajukan pengguna, chatbot berbasis AI seperti ChatGPT memiliki keterbatasan jawaban yang dihasilkan. Hal tersebut disebabkan karena sistem AI akan mencari jawaban dari konten-konten general yang ada di internet. Pada akhirnya AI juga masih bergantung pada konten kreator.

"Maraknya chatbot dan tools berbasis AI tidak akan menggantikan posisi manusia/specialist. Di beberapa bagian AI akan membantu mempermudah pekerjaan, namun untuk melihat analisis mendalam dan menentukan strategi tetap membutuhkan keahlian manusia," kata Annisa.

Annisa mencontohkan dengan chatbot AI buatan OpenAI, ChatGPT, tools tersebut dapat membantu mendapatkan ide untuk konten yang akan dibuat dengan topik tertentu. Namun, penulis atau konten kreator harus tetap memilah dan memprioritaskan mana yang akan ditulis sesuai dengan target audiens dan target pasar yang dituju.

Tools berbasis AI memang capable untuk meng-generate konten blog dan website. Namun tidak akan bisa menyamai konten yang ditulis oleh content writer dan copywriter. Terlebih jika konten dengan tujuan branding yang memiliki ciri khas tertentu. 

"Dalam penulisan konten, AI dapat digunakan untuk merekomendasikan outline dan struktur yang harus ditulis, namun pesan tertentu kepada audiens dengan style dan tone suatu brand akan sulit tersampaikan melalui tulisan yang di-generate oleh AI," paparnya.

Konten SEO Tetap Penting Bagi Bisnis

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun