Mohon tunggu...
Nelwiza
Nelwiza Mohon Tunggu... Guru Kelas 7

Guru Kelas 7

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pemilihan Calon RT/RW Door to Door

26 Juni 2025   14:32 Diperbarui: 26 Juni 2025   15:41 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Saat ini akan berakhir masa jabatan RT dilingkungan masyarakat di tempat kita berada. Tidak heran lagi saat ini pemilihan calon RT/ RW dari rumah ke rumah. Sangat efisien dan efektif. Peserta pemilih langsung menjoblos calon yang dipilih sesuai hati nurani. Petugas langsung datang membawa kartu Paslon yang ikut bertarung. 

Hak ini akan meringankan peserta tidak perlu ribet datang  ke tempat pemilihan. Tidak perlu  meluangkan waktu melainkan petugas atau panitia yang menemui ke rumah. 

Namun demikian ada sebagian masyarakat belum paham cara seperti ini. Masyarakat ada yang komplen. Pendapat dari mana pula ini dari mana ilmunya cerotosnya. Pada hal sudah lama dilakukan pemilihan door to door ini. Pemilihan door to door bukan saja untuk orang sakit bahkan yang sehat pun berlaku. Menurut sebagian masyarakat door to door hanya khusus  untuk memungut sumbangan saja.

Masyarakat kita kurang mendapat informasi bahkan tidak ingin memperdalam ilmunya sendiri. Ibarat katak dalam tempurung bergelut di dalam saja tidak tahu apa yang terjadi di luar sana. 

Pemilihan calon RT RW dilakukan secara door to door ada kelebihannya. Akan mendapat suara yang lebih banyak, suara yang lebih murni tidak akan ada terjadi kecurangan. Sedangkan kelemahannya petugas tenaganya  agak terporsir atau menguras energi untuk menjumpai peserta pemilih. Karena masing masing calon ada saksi juga yang menyaksikan.

Dengan lemahnya literasi masyarakat kita saat ini. Banyak informasi yang belum diketahui. Karena kesibukan dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan hidup. Panitia atau petugas pemilihan RT/RW memahami hal demikian.

Mari kita tingkatkan berliterasi demi melihat perkembangan saat ini. Tanpa berliterasi akan menghambat jalannya perkembangan diri sendiri bahkan masyarakat disekitar kita.

Dengan adanya media sosial akan memperluas cakrawala berfikir. Manfaatkan media sosial demi perkembangan diri pribadi. Berpandangan luas ke depan. Banyak membaca banyak yang akan diketahui.

Dengan demikian akan berfungsi perpustakaan keliling yang ada di desa maupun di kota. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun