Sebagai bentuk komitmen dalam mencetak calon guru profesional yang siap terjun di dunia pendidikan dasar, Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) kembali melaksanakan Program Pengenalan Lapangan (PLP) 1 bagi mahasiswa dari Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD). Salah satu lokasi pelaksanaan PLP 1 tahun ini adalah SD Negeri Kedungsari 1 Magelang, yang telah menerima belasan mahasiswa untuk menjalani praktik lapangan selama kurang lebih 2 minggu.
Kegiatan PLP 1 merupakan bagian integral dari kurikulum pendidikan guru di Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA). Melalui program ini, mahasiswa tidak hanya dituntut untuk menerapkan teori pendidikan yang telah dipelajari di kampus, tetapi juga dibentuk untuk memahami karakteristik peserta didik, lingkungan sekolah, serta dinamika pengajaran secara langsung. Dengan demikian, program ini menjadi jembatan penting dalam membentuk calon pendidik yang tidak hanya mumpuni secara akademik, tetapi juga matang secara emosional dan sosial.
Kepala SD Negeri Kedungsari 1, Ibu Srini, S.Pd. SD., menyambut baik kehadiran mahasiswa Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) di sekolahnya. Ia menilai kehadiran mahasiswa PLP membawa dampak positif tidak hanya bagi para siswa, tetapi juga bagi guru-guru di sekolah tersebut. "Kami sangat mengapresiasi kehadiran mahasiswa Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) yang selama ini menunjukkan dedikasi dan semangat belajar tinggi. Mereka membantu kegiatan belajar mengajar dengan penuh tanggung jawab dan selalu siap belajar dari pengalaman di lapangan," ujar beliau.
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) yang diterjunkan dalam PLP 1 di SD Negeri Kedungsari 1 tidak hanya melakukan observasi sekolah, tetapi juga secara aktif mengikuti berbagai kegiatan sekolah.
Dalam pelaksanaannya, mahasiswa juga mendapat pendampingan langsung dari dosen pembimbing lapangan (DPL). Salah satu DPL dari Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA), Ibu Bening Sri Palupi, M. Pd., menjelaskan bahwa tujuan utama dari PLP 1 adalah membentuk pemahaman utuh tentang peran guru. "Melalui PLP 1, mahasiswa bukan hanya belajar mengajar, tapi juga belajar menjadi teladan, membimbing siswa, mengelola kelas, serta memahami lingkungan sosial sekolah," paparnya.
Ia juga menambahkan bahwa PLP 1 merupakan salah satu komponen penting dalam membentuk identitas profesional calon guru. Oleh karena itu, keterlibatan aktif, etika, dan kedewasaan menjadi aspek yang sangat ditekankan dalam program ini. "Kami berharap para mahasiswa benar-benar memanfaatkan momen ini untuk berkembang secara profesional dan pribadi," lanjutnya.
Salah satu mahasiswi peserta PLP 1, Nelly Novia Putri, menyampaikan bahwa kegiatan ini membuka matanya terhadap kompleksitas dunia pendidikan. "Saya belajar banyak hal yang tidak saya temui di bangku kuliah. Bagaimana membangun interaksi dengan siswa, cara menyampaikan materi secara menarik, hingga menghadapi berbagai karakter siswa yang sangat beragam. Ini adalah pengalaman luar biasa yang tidak tergantikan," tuturnya.
Selama pelaksanaan PLP 1, mahasiswa juga terlibat dalam kegiatan-kegiatan non-akademik seperti pendampingan kegiatan ekstrakurikuler, membantu administrasi sekolah, hingga mengikuti kegiatan keagamaan bersama siswa dan guru. Hal ini bertujuan agar mahasiswa memperoleh gambaran utuh tentang keseharian seorang guru di sekolah dasar.
Di akhir masa PLP 1, para peserta diminta untuk membuat laporan dan melakukan presentasi terkait hasil pembelajaran yang mereka peroleh selama observasi di sekolah.
Program PLP 1 di SD Negeri Kedungsari 1 ini dijadwalkan akan berakhir pada 9 Mei 2025. Sebagai penutup, akan diselenggarakan acara perpisahan sederhana yang melibatkan siswa, guru, dan mahasiswa PLP 1. Acara ini tidak hanya menjadi momen pelepasan, tetapi juga sebagai bentuk penghargaan atas kontribusi para mahasiswa selama berada di sekolah tersebut.