PENGGUNAAN BAHAN KEMASAN BAMBU UNTUK PRODUK OLAHAN HASIL PERIKANAN DI INDONESIA
Â
Junianto1, Nelly Juenti2, Aldi Hakim2, Zahra Egidita2, Rahajeng Rahmatillah Balqis2, Rizki Maulana2 dan Efriza Rachima Putra2
Â
Â
- Staff dosen departemen Perikanan_ Univeristas Padjadjaran
- Mahasiswa Program Studi Perikanan -- Univeristas Padjadjaran
Â
Teknologi pengemasan merupakan salah satu yang berperan penting dalam menjaga produk hasil perikanan. Â Pengemasan atau yang disebut dengan pembungkusan, pewadahan atau pengepakan, merupakan sistem yang terkoordinasi untuk menyiapkan barang menjadi siap untuk ditransportasikan, didistribusikan, disimpan, dijual, dan dipakai.Â
Adanya wadah atau pembungkus dapat membantu mencegah atau mengurangi kerusakan, melindungi produk yang ada di dalamnya, melindungi dari bahaya pencemaran serta gangguan fisik (gesekan, benturan, getaran).
Pengemasan dari segi promosi berfungsi sebagai perangsang atau daya tarik pembeli. Karena itu bentuk, warna dan dekorasi dari kemasan perlu diperhatikan dalam perencanaannya. Â Budaya kemasan sebenarnya telah dimulai sejak manusia mengenal sistem penyimpanan bahan makanan. Sistem penyimpanan bahan makanan secara tradisional diawali dengan memasukkan bahan makanan ke dalam suatu wadah yang ditemuinya.Â
Dalam perkembangannya di bidang pascapanen, sudah banyak inovasi dalam bentuk maupun bahan pengemas produk pertanian.
Salah satu bentuk kemasan yang sering digunakan adalah kemasan kayu ataupun anyaman bambu. Kemasan dalam bentuk kayu ataupun anyaman bambu dinilai murah karena bahannya bisa didapatkan di rumah dan dapat dibentuk sesuai keinginan dan kebutuhan.Â