Mohon tunggu...
NELLA ROSELA
NELLA ROSELA Mohon Tunggu... Guru - Guru Honorer

Kerjakan dengan ikhlas, slow but sure.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pentingnya Kemampuan Membaca dalam Belajar dan Mengajar

4 Desember 2021   09:23 Diperbarui: 4 Desember 2021   09:32 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Membaca adalah kemampuan yang paling penting dalam belajar dan mengajar,terutama belajar bahasa inggris.  Membaca adalah jendela dunia, semakin banyak kita membaca maka kita akan mendapatkan banyak ilmu dan informasi apapun.  Selain itu kita dapat mengetahui dan memahami bahasa asing-bahasa pendukung agar dapat berkomunikasi dengan baik.

Menurut Alkhuli (1989: 49), ada beberapa jenis membaca, sebagai berikut: 

1) Membaca Intensif. Tujuan membaca dari membaca intensif adalah untuk mengajarkan kata-kata baru dan pola baru.  Oleh karena itu, bahan bacaan yang dirancang untuk membaca intensif biasanya sedikit lebih tinggi dari tingkat siswa.

2) Membaca Ekstensif. Bahan bacaan yang dimiliki biasanya dalam batas mungkin sedikit di bawah tingkat siswa.  Tujuannya adalah untuk menikmati dan memperkuat kosakata dan struktur tata bahasa yang telah dipelajari sebelumnya.  Bahan bacaan biasanya berupa kumpulan cerita pendek atau novel.  Jenis bacaan ini kadang-kadang disebut bacaan tambahan karena seharusnya melengkapi bacaan intensif.

3) Membaca Senyap. Membaca senyap adalah bacaan untuk pemahaman.  Hal ini digambarkan sebagai diam karena seharusnya dilakukan tanpa suara, yaitu, tanpa gerakan labial atau getaran dari kartu vokal.

4) Membaca nyaring Membaca nyaring adalah jenis membaca lain yang dapat digunakan di kelas dengan syarat bahwa itu digunakan dengan sengaja.  Siswa dapat membaca dengan keras untuk memberikan kesempatan kepada guru untuk memeriksa pengucapan mereka, penekanan kata, jeda, intonasi, dan pemahaman.

Model membaca adalah membaca yang dilakukan oleh guru sebagai contoh untuk ditiru oleh siswa ketika mereka membaca nyaring. Biasanya muncul setelah membaca dalam hati dan diskusi tetapi sebelum siswa membaca dengan keras.  Berikut ini adalah dua bentuk model membaca, seperti:

 1) Guru membaca seluruh bacaan dengan siswa mendengarkannya tanpa pengulangan;  bentuk ini dapat disebut pembacaan model tak terbagi.  

2) Bentuk kedua adalah membaca model bagi.  Guru membacakan sebuah kalimat dan siswa mengulangi kalimat itu setelah dia.  Jika kalimatnya agak panjang, guru harus membaginya menjadi unit-unit makna dan berhenti setelah setiap unit untuk memberi siswa cukup waktu untuk mengulang.

Menurut Alkhuli (1989:70), ada beberapa tujuan membaca, antara lain: 

a) Membaca untuk mendapatkan informasi, ada pula yang membaca bertujuan untuk memperoleh pengetahuan yang lebih umum dan khusus.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun