Mohon tunggu...
Nella Nailatul Karimah 88
Nella Nailatul Karimah 88 Mohon Tunggu... Guru - girl

perempuan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

"Pembiasaan Menghafal Surat-surat Pendek" Upaya Mengantisipasi Masa Depan di TK Al-Karomah

4 Desember 2021   12:15 Diperbarui: 4 Desember 2021   23:08 1567
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

OLEH: NELLA NAILATUL KARIMAH, S.Pd

whatsapp-image-2021-12-04-at-15-57-39-1-61ab91b275ead675a9203a82.jpeg
whatsapp-image-2021-12-04-at-15-57-39-1-61ab91b275ead675a9203a82.jpeg
Proses belajar mengajar merupakan inti dari sebuah proses Pendidikan secara keseluruhan. Bunda sebagai pemegang peran utamanya. Proses belajar merupakan rangkaian proses keberhasilan ananda atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Rasulullah SAW sangat menganjurkan kepada kaumnya untuk selalu menghafalkan Al-Qur’an. 

Menghafal ayat-ayat suci Al-Qur’an merupakan akhlak yang terpuji dan merupakan amal yang mulia. Kurangnya ananda dalam menghafal surat-surat pendek membuat anak mengikuti pola hidup atau dan tingkah laku yang menyimpang dari agama islam. Oleh sebab itu kepala sekolah bersama guru di TK AL-KAROMAH merasa perlu untuk mengembangkan Strategi dalam menghafal surat pendek dalam pembiasaan sebelum memulai pembelajaran.

  • Masalah

1. Peserta didik kurang mampu dalam menghafal surat-surat pendek.

2. Kemampuan menghafal setiap anak yang berbeda.

3. Cara menghafal yang kurang optimal.

4. Alat menghafal (murotal) yang jarang dimiliki peserta didik

  • Strategi dan langkah mengatasi masalah

Strategi:

Adapun Strategi yang dilakukan sekolah dan bunda dalam mengembangkan strategi dalam menghafal aurat-surat pendek di TK AL-KAROMAH yang dilakukan setiap hari Yaitu sebelum pembelajaran dimulai, setiap hari pada kegiatan pembuka anak-anak di ajak untuk melakukan hafalan surat-surat pendek secara tersusun. Bunda membuat urutan hafalan surat yang sudah tersusun pada 1 semester. Jadi peserta didik tidak akan bosan dalam menghafal beberapa surat tersebut. Misalkan hari Senin Al-Fatihah setelah dirasa sudah hafal kemudian ganti menghafal surat An-Nas. Selain itu anak-anak tidak hanya menghafalkan disekolah saja, tetapi juga dirumah Bersama orang tua/ ditempat mengaji.

Langkah untuk mengatasi masalah:

  • Menganalisa masalah tentang kurangnya bunda dalam menerapkan hafalan surat-surat pendek pada ananda.
  • Koordinasi bersama bunda dan komite tentang masalah hafalan surat-surat pendek.
  • Membelikan alat bantu mendengarkan surat (Murotal) dengan mendengarkan/ memutar surat ketika ananda berada dirumah dan ketika tidur.
  • Memberikan sosialisai dengan parenting kepada wali murid pentingnya menghafal surat-surat pendek.
  • Menyusun program yang akan dilakukan bersama Bunda.
  • Menjalankan program “Asiknya Menghafal Surat-surat Pendek” secara berkelanjutan.
  • Mulai menanamkan nilai dan norma sosial terkait dengan bacaan surat beserta artinya.
  • Mengajarkan ananda untuk selalu mengingat, siapa yang menciptakan manusia.
  • Menyediakan sarana dan prasarana untuk menghafal surat-surat pendek.
  • Menempel dan memasang tulisan berlafalkan ayat-ayat suci Al-Quran
  • Hasil
  • Ananda menjadi lebih antusias dalam menghafal yang dilakukan secara bersama, kebiasaan ananda  mengfafal dirumah semakin bertambah. Ananda mulai terbiasa membaca surat dengan suara yang merdu dan mulai senang melantunkan ayat suci Al-Quran
  • Faktor pendukung
  • Motivasi atau semangat ananda yang tinggi. Faktor pendukungnya yaitu Adanya kerjasama yang baik dengan seluruh civitas akademik dan orang tua dengan program yang diberikan oleh sekolah. Paguyupan wali murid yang selalu membantu membimbing ananda menghafal kembali/ muroja’ah
  • Faktor penghambat
  • Untuk faktor penghambatnya yaitu dalam pelaksanaannya, terdapat beberapa anak yang kemampuannya tidak sama yang mengakibatkan belum lancar bacaan suratnya sehingga dapat menghambat hafalan selanjutnya. Ada beberapa walimurid yang belum bisa muroja’ah dirumah dan belum bisa memberikan murotal. Alokasi waktu yang kurang dalam melaksanakan hafalan surat
  • Kesimpulan

Secara keseluruhan kegiatan yang telah dilakukan mendapat tanggapan positif dari orang tua walimurid, anak-anak mulai terbiasa dengan lantunan ayat suci Al-Qur’an, baik dirumah maupun di sekolah. Agar ayat-ayat yang telah dihafal tetap teringat dalam otak, maka ananda tidak malas untuk terus mengulang hafalannya. Dan lingkungan sekolah menjadi lebih agamis.     

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun