Bagi yang belum paham, debat itu tidak bisa menyimpulkan siapa diantara pihak yang berdebat yang menang itu benar, debat itu hanya bisa menunjukan siapa diantara mereka yang jago sirkus kata - kata. Karena kebenaran itu variable nya banyak sekali seringkali tidak di dasarkan pada kekuatan argumentasi jadi argumen itu hanya untuk mendemostrasikan kebenaran bukan berarti membuktikan kebenaran.
Jadi segala hal tentang perdebatan khusus nya agama pada akhirnya tidak menghasilkan apapun selain kebencian, saling tidak toleran dan seterusnya.
Disini kembali saya sebagai makhluk tidak beragama dan tulisan ini fokus kepada kristen, islam, yahudi.
Di dalam kristen untuk pengikutnya yang sedikit fanatik juga radikal banyak melakukan penghujatan kepada sepupunya yaitu islam salah satu nya kepada muhammad dengan alasan - alasan tertentu dan itu untuk memperkuat iman kristennya. Penting sekali bagi agama apapun jika iman anda lebih kuat ketika mengolok - olok agama lain, maka ke imanan anda yang harus di pertanyakan juga termasuk moral anda yang harus di pertanyakan.
Amsal 11:2
"Jikalau keangkuhan tiba, tiba juga cemooh. Tetapi hikmat ada pada orang yang rendah hati"
Amsal 11:3
"Jika kefasikan datang, datang juga penghinaan dan cela di sertai dengan comooh"
Jadi jika menemukan orang semacam itu lebih baik jaga jarak, atau jika sudah tidak peduli lagi dengan iman atheisme sangat mudah di pelajari dari pada menjadi orang yang munafik.
Orang sekarang khusus nya muslim sendiri yang baru ngaji ihya saja atau lulusan perguruan tingggi sekali pun tahu nya muhammad itu bermusuhan dengan yahudi.
Anggap lah "bermusuhan" jika itu mau kalian dan permusuhannya sudah terjadi sejak awal sejak ada di madinah tapi tahu alasan nya kenapa? Alasan nya karena mereka dulu sangat akrab sekali karena muhammad di anggap mengajarkan agama yahudi kepada orang - orang arab pada awal nya.
Perselisihan muncul antara muhammad dan yahudi ketika muncul masalah kristus / yesus / isya mereka bertanya pada muhammad,
Yahudi : "oi muhammad katanya lu nabi coba jelasin sikap lu terhadap isya"
