Mohon tunggu...
Sid noise
Sid noise Mohon Tunggu... Buruh - Jangan Mau di Bungkam

Akun subsidi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sudah Jangan ke Jatinangor

14 Juli 2020   22:43 Diperbarui: 14 Juli 2020   22:45 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Bertahun - tahun universitas yang ada di wilayah jawa barat ini menjadi pavorit calon mahasiswa baru. Masyarakat indonesia mengakui mutu dan kompetensi pendidikan seperti di UNPAD dan ITB dari banyak prodi yang di sediakan seimbang. Jaminan kualitas ini tentu jadi pertimbangan para mahasiswa kelak memudahkan mereka masuk dunia kerja.

Pilihan tempat tinggal mahasiswa pun kini semakin beragam, Daerah Cikuda, Cisaladah, Ciseke, dan Hegarmanah kerap jadi pilihan mahasiswa Unpad yang memilih sederhana selain dekat, banyak juga hunian murah dari mulai sewaan kamar juga rumah. Seperti halnya di daerah lain masalah lain muncul di lingkungan padat seperti ini seperti maling, jambret dan lainnya.

Sekarang ada juga hunian untuk mahasiswa yang punya uang lebih dan ingin lebih nyaman di sediakan apartemen dan komplek perumahan elite di dalam nya berisi berisi kasur, lemari, meja belajar, pendingin ruangan, dapur, keran air panas, layanan penatu, internet, sarana kebugaran, kolam renang, balkon, tempat parkir, dan sebagainya.

Begitupun dengan tempat layanan kebutuhan manusia pada umum nya sangat beragam dari mulai warteg sampai mal sekarang ada di sana. Keperluan sehari-hari mahasiswa bisa dipenuhi dari toko-toko yang dibuka warga selain ada 20 minimarket yang saling berdekatan dan satu di antaranya buka 24 jam di Jatinangor. Ada beragam restoran, barbershop, toko cuci sepatu, dan kedai kopi yang menjamur di sepanjang jalan raya Jatinangor. Kehidupan di Jatinangor tidak sepenuhnya tidur.

Ini menjadikan mahasiswa yang minat ke jatinangor bukan masalah belajar saja, banyak hal lain yang bisa di gali karena ruang - ruang dan sarana kreasi sangat banyak di sana, terbukti dengan banyak nya artis dan grup band yang muncul.

Namun gemerlap kemewahan jatinangor tidak lantas menjadikan indonesia khususnya sumedang menjadi baik. Meskipun di sebut kawasan pendidikan, disana masih banyak Sekolah dasar yang sangat kurang tenaga pengajar dan kualitas pengajar yang buruk. Masalah lain seperti banjir juga menghantui wilayah ini karena semakin padat tanpa di barengi tata kota yang baik.

Berbanding terbalik dengan apa yang seharusnya di ciptakan oleh lembaga pendidikan terbaik di indonesia. Jangan tanya dulu apa yang bisa di berikan pada bangsa melihat kenyataan nya di jatinangor masih banyak ketimpangan. Sisten pendidikan di indonesia masih saja paling rendah, segala bentuk jenis pelayanan pada masyarakat masih buruk.

Jangan jauh - jauh dulu kita pergi ke pelosok untuk membuka ruang belajar disana, saya bersama beberapa teman melakukan survei di lingkungan kami sendiri dan ternyata masih sangat banyak anak - anak tidak bisa mengenyam pendidikan di waktu sekarang meski itu gratis tapi faktanya tetap pihak sekolah cari cara bagaimana agar bisa dapat untung dari para murid sudah rahasia umum.

Setelah kami tahu bahwa banyak yang tidak mau sekolah itu karena jika mereka sekolah dia tidak bisa membantu keluarga mencari nafkah. Ada orang tuanya yang sakit - sakitan tidak bisa kerja, ada yang tidak punya ayah, ada yang tidak punya ibu sehingga harus menggantikan peran ibu menjaga adik dan melakukan pekerjaan rumah dan banyak lagi selain jika mereka masuk sekolah umum mereka tetap harus mengeluarkan biaya.

Saya dan teman - teman mulai membuka ruang belajar bagi mereka dengan tidak membebankan apapun pada anak - anak ini termasuk beban nilai dan jam masuk belajar. Kami sadar tidak bisa memberikan solusi masalah ekonomi kepada mereka paling tidak dengan adanya sedikit pengetahuan yang kita bagi, kelak anak - anak ini tidak tertipu dengan cara hidup masyarakat perkotaan pada umum nya.

Paling tidak ini cara efektif menurut kami untuk memanfaatkan dana yang kita punya dan swadaya dari masyarakat yang peduli dengan apa yang kami lalukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun