Pernah nggak kamu  merasa gelisah banget kalau nggak makan yang manis-manis di satu hari? Atau merasa bahagia setelah ngemil cokelat, es krim atau minuman boba kesayangan? Kalau iya, kamu nggak sendirian. Dan bisa jadi juga kamu sedang di fase "kecanduan" bukan narkoba, tapi gula.
Ya, gula sangatlah terkenal akan kemanisannya, tapi efeknya tidak semanis rasanya. Penelitian membuktikan bahwa konsumsi gula yang berlebihan bisa memberikan efek euforia seperti zat adiktif. Bahkan, University of Bordeaux di Prancis pernah menyebutkan bahwa gula bisa lebih adiktif dari kokain dalam uji coba terhadap tikus di laboratorium. Sangat menakutkan bukan?
Tubuh kita memang cenderung menyukai rasa manis sebagai bentuk energi cepat. Tapi di zaman sekarang, hampir semua makanan yang kita makan setiap hari dipenuhi dengan gula. Mulai dari roti, saus,camilan bahkan bahan makanan yang menurut kita sehat diam-diam mengandung tambahan gula. Ironisnya, di nasi pun ada tambahan gula. Tanpa sadar, kita jadi terbiasa, lalu tergantung.
Kecanduan gula bukan cuman soal gairah atau selera. Tetapi gejalanya berupa mood swing, sulit konsentrasi, craving makanan manis secara tiba-tiba bahkan terjadinya sakit kepala ataupun kelelahan karena tidak kunjung makan makanan manis. Mirip gejala withdrawal, bukan?
Ironisnya, beda halnya dengan narkoba yang ilegal, gula justru jadi zat adiktif paling sah dan terbesar di dunia. Kita terlalu membiarkannya hadir di setiap sudut rak minimarket, kotak bekal anak-anak, hingga kue ulang tahun. Dan kehadirannya pun kita rayakan dalam bentuk dessert, camilan kekinian dan berupa trend makanan viral.
Tapi bukan berarti kita harus meninggalkan sepenuhnya. Tubuh tetap butuh glukosa. Tetapi bagaimana jika kadar gula yang dibutuhkan tubuh sudah terpenuhi tapi makan gula masih berlanjut? Solusinya? Mulai baca label nutrisi, kurangi minum minuman kemasan, pilih buah asli ketimbang buah buatan dan biasakan diri untuk menikmati rasa natural makanan.
Karena pada akhirnya, gula tidak menjadi tubuh kita tapi bisa jadi jebakan kalau kita tidak tahu batasnya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI