Mohon tunggu...
Negara KITA
Negara KITA Mohon Tunggu... Penulis - Keterangan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Bio

Selanjutnya

Tutup

Politik

Deal Nasi Goreng Merah Putih: Bubarkan FPI

30 Juli 2019   08:09 Diperbarui: 30 Juli 2019   08:21 2440
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jokowi, Rizieq, dan Prabowo [Kolase: Tribun Jabar]

Nasi goreng adalah makanan yang biasa ada di Indonesia. Makanan ini sering kali ditemukan mulai dari sarapan pagi di rumah hingga kedai nasgor kaki lima. Bahkan seorang Prabowo Subianto amat menggemarinya. Apalagi jika nasi goreng tersebut dimasak oleh sahabat karibnya Megawati. 

Akan tetapi, nasi goreng yang akan menjadi topik kali ini bukanlah nasgor yang biasa kita makan melainkan nasgor dalam kancah perpolitikan Indonesia. Salah satu bahan pembuatannya bisa jadi adalah pembubaran FPI.

Izin resmi dari FPI (Front Pembela Islam) jatuh tempo pada tanggal 20 Juni 2019. Organisasi yang berdiri sejak 17 Agustus 1998 oleh Rizieq Shihab ini kini sedang mengurus perpanjangan perizinannya. Akan tetapi, ormas Islam kanan ini terkenal akan agendanya dalam memperjuangkan khilafah di Indonesia. 

Padahal, Indonesia sendiri telah memiliki Pancasila sebagai ideologinya. Tak hanya itu, benih-benih dari radikalisme FPI dalam tujuannya menegakkan khilafah dapat berujung pula pada tindakan kekerasan seperti terorisme. Tindakan teror dapat terjadi karena mereka meyakini bahwa apa yang mereka lakukan merupakan atas nama agama.

Oleh karena itu, wajar kiranya Presiden Jokowi mempertimbangkan untuk melarang ormas tersebut.

"Ya, tentu saja [ada kemungkinan melarang] sangat mungkin jika pemerintah meninjau dari sudut pandang keamanan dan ideologis menunjukkan bahwa mereka tidak sejalan dengan kepentingan bangsa," kata Jokowi pada hari Jumat 26 Juli.

Jokowi menambahkan bahwa ia tak akan berkompromi pada ormas yang ideologinya dapat membahayakan bangsa. 

Ormas berideologi kekhilafahan ini hampir saja dapat menjalankan agendanya dalam menegakkan khilafah. Nyaris saja mereka membuat bangsa Indonesia tercerai-berai. 

Bagaimana tidak, pada Pilpres 2019 mereka telah menunggangi Paslon 02 agar tujuan tegaknya negeri khilafah Indonesia dapat berjalan lebih mulus. 

Bahkan pasca kekalahan Prabowo di Pilpres pun mereka masih berusaha agar tetap bisa bercokol di negeri ini dengan mengajukan syarat bagi rekonsiliasi Jokowi-Prabowo. Syaratnya adalah agar pemerintah memulangkan pemimpin FPI Rizieq Shihab dari Mekkah.

Untungnya pertemuan Prabowo-Jokowi tetap terwujud di Stasiun MRT Lebak Bulus pada Sabtu tanggal 13 Juli yang lalu. Pertemuan itu pun dilanjutkan antara Prabowo dan Megawati 11 hari kemudian. Lewat pertemuan dengan Megawati lah Prabowo disuguhkan nasi goreng bikinan Presiden Indonesia ke-5 itu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun