Rahasia terbentang luas dalam penciptaan semesta. Tersebar merata dalam kejadian manusia. Sudah terbuka pada sebahagian hamba, Â kebanyakan masih utuh dalam ranah rahasia.
Rahasia bersifat tersembunyi, relatif sukar diketahui. Rahasia sulit dipahami karena terpendam oleh semarak "bunyi-bunyi." Rahasia semakin rahasia dan sunyi, tertutup hegemoni rasa dan ideologi. Hegemoni mendikte pandangan dan pikiran menyaksikan rahasia.
Rahasia secara perlahan membuka diri. Ilmu tiada henti mengkaji dan pengetahuan terus mencari. Rasa mengekplorasi dengan mengalami, serta pengalaman mencari dan menelusuri. Rahasia, rasa, pengetahuan dan ilmu bersinergi mengungkap "Rahasia."
Rahasia pengetahuan, terungkap dengan mengetahui. Rahasia ilmu, tersingkap melalui kecerdasan intelegensi. Rahasia rasa, terkuak dengan menjalani dan merasai. Namun "Rahasia" tetap rahasia, hanya terbuka dengan "rahasia
"Rahasia" tetap rahasia, karena "rahasia" menutup dirinya dengan rahasia. "Rahasia" berhubungan dengan segala sesuatu yang rahasia. "Rahasia" melalui rahasia, saat rahasia, dengan rahasia dan tempat rahasia. "Rahasia (Siir); rahasia yang rahasia.
Imam Ibnu Atha'illah, dalam muqaddimah Al Hikam: "Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan yang mengisi dan memenuhi hati para wali-Nya dengan kasih sayang-Nya, mengistimewakan jiwa mereka dengan memperhatikan kebesaran-Nya dan mempersiapkan "Rahasia" mereka untuk menerima ma'rifat-Nya. Hati nurani mereka merasa bersuka ria dalam kebun ma'rifat-Nya dan roh mereka terasa gembira di alam malakut-Nya. Rahasia (Siir) mereka berenang di lautan jabarut, dari lisan mereka keluar berbagai permata ilmu dan mutiara hikmah."
Wallahua'lam
#NGz