Mohon tunggu...
Luthfiyah Iffah Nida
Luthfiyah Iffah Nida Mohon Tunggu... Pelajar/Mahasiswa

Oh, hello! Menulis untuk belajar memahami, bukan sekadar didengar. Opini sederhana dari sudut pandang mahasiswa.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Makan Bergizi Gratis: Ide Baik yang Masih Setengah Matang

12 Oktober 2025   00:10 Diperbarui: 12 Oktober 2025   00:28 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Belakangan, wacana program Makan Bergizi Gratis (MBG) makin ramai diperbincangkan, baik di media maupun linimasa. Kedengarannya keren banget. Siapa yang nggak mau makan gratis, apalagi kalau bergizi? Tapi kalau dipikir lebih dalam, program ini bukan tanpa masalah. Kadang, niat baik bisa berubah jadi bumerang kalau nggak disiapkan matang.

Dalam sebuah video pendek di kanal Sekretariat Presiden RI, disebutkan bahwa program MBG sudah menjangkau 20 juta penerima manfaat di Indonesia. Angka ini memang mengesankan, tapi apakah benar dampaknya sudah dirasakan secara luas? Di beberapa daerah, masih banyak warga yang bahkan belum tahu kalau program ini sudah berjalan.

Di video lain, ada seorang siswa dengan polos bertanya, “Di sekolah kamu sudah dapat makan bergizi gratis belum?” Pertanyaan sederhana itu justru terasa ngena. Artinya, program yang digadang-gadang besar ini belum benar-benar sampai ke semua tempat. Ada yang sudah merasakan manfaatnya, tapi banyak juga yang cuma dengar kabarnya.

Menurut saya pribadi, memberi makan bergizi kepada masyarakat itu langkah bagus. Tapi kebijakan sebesar ini nggak bisa asal jalan. Masalah pendataan masih berantakan, dapur umum belum siap, dan distribusi sering nggak merata. Kalau dasar pelaksanaannya belum kuat, hasilnya bisa jadi cuma buang-buang anggaran.

Mungkin pemerintah perlu lebih realistis dulu, perkuat sistem pangan, pastikan harga bahan pokok stabil, bantu petani lokal, dan beri edukasi soal gizi ke masyarakat. Kalau fondasinya udah beres, program seperti MBG baru benar-benar bisa bermanfaat, bukan sekadar pencitraan.

Intinya, program makan bergizi gratis itu ide baik yang belum siap disajikan. Jangan sampai karena ingin terlihat cepat dan peduli, hasil akhirnya malah setengah matang, baik di dapur maupun di lapangan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun