Mohon tunggu...
nazwa shalsabilla
nazwa shalsabilla Mohon Tunggu... mahasiswa

Mahasiswa Analisis Kimia di IPB University yang gemar bereksperimen dan terus belajar mengenai mekanisme kimia dalam setiap aspek kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Menghadapi Revolusi Hijau: Peran Strategis Analis Kimia dalam Industri Ramah Lingkungan

5 Oktober 2025   14:35 Diperbarui: 5 Oktober 2025   14:59 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kegiatan analisis di laboratorium (Sumber: Freepik)

Dalam beberapa dekade terakhir, dunia menghadapi tantangan besar berupa perubahan iklim, pencemaran lingkungan, dan krisis energi. Kondisi ini mendorong lahirnya konsep revolusi hijau industri—sebuah gerakan global untuk mengubah arah pembangunan ekonomi menuju keberlanjutan. Revolusi ini menuntut industri agar tidak hanya fokus pada keuntungan ekonomi, tetapi juga bertanggung jawab terhadap dampak ekologis yang ditimbulkan. Di tengah perubahan besar ini, profesi analis kimia memegang peran penting. Mereka bukan sekadar “pekerja laboratorium”, melainkan garda depan yang memastikan setiap proses industri memenuhi prinsip ramah lingkungan, efisien, dan berkelanjutan.

Istilah industri ramah lingkungan mengacu pada sistem produksi yang meminimalkan limbah, menghemat energi, serta mengurangi emisi bahan berbahaya ke lingkungan. Konsep ini dikenal dengan nama green industry atau eco-industry, yang berlandaskan prinsip reduce, reuse, recycle, dan recover (4R).

Indonesia sendiri telah mulai beradaptasi dengan tren ini. Kementerian Perindustrian mendorong penerapan Standar Industri Hijau (SIH) pada berbagai sektor seperti kimia, pangan, energi, hingga kosmetika. Perusahaan-perusahaan kini berlomba menerapkan teknologi bersih, pengelolaan limbah terpadu, serta energi terbarukan untuk meningkatkan nilai keberlanjutan produk mereka. Namun, agar transformasi ini berhasil, dibutuhkan tenaga ahli yang mampu menganalisis, memantau, dan memastikan bahwa seluruh proses industri benar-benar ramah lingkungan. Di sinilah peran analis kimia.

Peran Analis Kimia dalam Revolusi Industri Hijau

Analis kimia memiliki tanggung jawab penting untuk menjembatani antara proses industri dan keberlanjutan lingkungan. Berikut adalah beberapa peran strategis mereka dalam mendukung industri hijau:

1. Pemantauan dan Pengendalian Limbah

Setiap proses industri pasti menghasilkan limbah, baik cair, padat, maupun gas. Analis kimia bertugas mengukur kadar cemaran seperti logam berat, senyawa organik, atau bahan beracun sebelum dibuang ke lingkungan. Mereka melakukan uji Biochemical Oxygen Demand (BOD), Chemical Oxygen Demand (COD), Total Suspended Solid (TSS), dan parameter lainnya untuk menilai tingkat pencemaran. Hasil analisis ini menjadi dasar pengambilan keputusan bagi perusahaan untuk melakukan pengolahan limbah sesuai standar baku mutu.

2. Analisis Bahan Baku dan Produk Akhir

Sumber pencemaran sering kali berasal dari bahan baku yang tidak memenuhi spesifikasi atau penggunaan zat aditif berbahaya. Analis kimia memastikan semua bahan yang digunakan aman, stabil, serta memenuhi regulasi lingkungan. Di sektor pangan dan kosmetik, mereka menganalisis keberadaan mikroplastik, logam berat, atau bahan kimia berisiko tinggi. Hasil uji ini tidak hanya menjamin keamanan produk, tetapi juga mencegah kerusakan lingkungan akibat limbah kimia.

3. Pengembangan Teknologi Bersih

Melalui rangkaian penelitian ilmiah, analis kimia terus mengembangkan teknik analisis yang tidak hanya menghasilkan data yang akurat, tetapi juga mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Penerapan konsep Green Analytical Chemistry (GAC) menjadi pondasi utama dalam upaya ini.

GAC mendorong para analis untuk merancang ulang proses analisis dengan mempertimbangkan aspek efisiensi, keamanan, dan keberlanjutan. Misalnya, dalam tahap pre-treatment atau preparasi sampel yang biasanya menggunakan volume besar pelarut organik beracun seperti aseton, toluena, atau kloroform, kini digantikan oleh metode mikroekstraksi yang memerlukan volume pelarut sangat kecil, bahkan beberapa mikroliter saja. Selain itu dapat pula dengan cara mengganti pelarut toksik dengan alternatif ramah lingkungan, seperti air, etanol, gliserol, atau pelarut berbasis bahan alami (bio-based solvents). Pendekatan ini tidak hanya mengurangi limbah kimia berbahaya, tetapi juga menekan biaya operasional laboratorium.

4. Dukungan terhadap Energi Terbarukan

Dalam pengembangan bioetanol, biodiesel, dan energi berbasis biomassa, analis kimia berperan dalam menganalisis kandungan bahan baku (seperti minyak nabati atau limbah pertanian) hingga  memantau efisiensi reaksi transesterifikasi dan kualitas bahan bakar hijau yang dihasilkan. Peran ini penting untuk memastikan bahwa energi alternatif yang dihasilkan benar-benar bersih dan layak digunakan.

5. Validasi Kepatuhan Lingkungan

Analis kimia juga mendukung perusahaan dalam audit lingkungan dan sertifikasi ISO 14001 . Mereka melakukan analisis rutin untuk membuktikan bahwa limbah, emisi, dan proses industri berada di bawah ambang batas yang ditetapkan pemerintah. Tanpa data akurat dari analis kimia, perusahaan sulit membuktikan komitmen mereka terhadap praktik hijau.

Revolusi hijau bukan sekadar tren, melainkan kebutuhan mendesak untuk menjaga keseimbangan antara kemajuan industri dan kelestarian alam. Dalam konteks ini, analis kimia memiliki peran strategis sebagai pengawal mutu, penjaga lingkungan, dan inovator teknologi bersih.

Mereka memastikan setiap proses industri berjalan sesuai prinsip keberlanjutan — dari pemilihan bahan baku hingga pengolahan limbah akhir.
Oleh karena itu, profesi analis kimia bukan hanya relevan, tetapi juga vital bagi masa depan industri hijau yang beretika, efisien, dan berkelanjutan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun