Mohon tunggu...
Nazwa aulia
Nazwa aulia Mohon Tunggu... Mahasiswa

Halo Perkenalkan Nama Saya Nazwa aulia rahman,

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

AI di Dunia Pendidikan : Bantu atau Gantikan Peran

25 April 2025   06:10 Diperbarui: 25 April 2025   05:49 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Perkembangan teknologi makin ke sini makin cepat banget. Salah satu yang sekarang sering banget dibahas adalah (AI) alias Artificial Intelligence. Kalau dulu AI cuma jadi bahan film fiksi, sekarang AI udah mulai dipakai di berbagai bidangtermasuk pendidikan. Nah, sebagai mahasiswa yang juga ngerasain langsung dampaknya, aku pengin sharing sedikit soal gimana AI ini bisa bantu proses belajar, sekaligus beberapa hal yang masih jadi PR bareng.

AI Bukan Cuma Buat Robot, Tapi Juga Buat Belajar

Selama ini banyak yang mikir AI itu cuma soal robot yang bisa ngomong atau mobil tanpa sopir. Padahal, AI juga udah masuk ke dunia pendidikan. Contohnya, aplikasi belajar online sekarang banyak yang pakai (AI) buat menyesuaikan materi sama kemampuan siswa. Jadi, belajar bisa lebih pas dan nggak ngebosenin.

Ada juga platform kayak Duolingo yang pakai AI buat bantu orang belajar bahasa. Sistemnya bisa ngatur materi berdasarkan seberapa sering kita salah atau benar ngerjain soal. Jadi, tiap orang bisa belajar sesuai ritme masing-masing.

Guru Bukan Tergeser, Tapi Dapat Bantuan

Banyak juga yang khawatir AI bakal gantiin peran guru. Tapi sebenarnya,( AI )itu lebih cocok jadi asisten guru, bukan pengganti. Misalnya, guru bisa pakai AI buat bantu koreksi tugas, kasih soal otomatis, atau mantau perkembangan siswa dari data yang dikumpulin.

AI juga bisa bantu siswa lewat chatbot yang bisa jawab pertanyaan-pertanyaan dasar kapan aja, termasuk di luar jam sekolah. Tapi ya tetap aja, AI belum bisa gantiin interaksi emosional dan bimbingan nilai-nilai yang cuma bisa dikasih manusia—khususnya guru.

Nggak Semua Bisa Langsung Nikmatin Teknologi Ini

Meskipun terdengar keren, sayangnya nggak semua daerah bisa langsung akses teknologi ini. Masih banyak sekolah, terutama di daerah terpencil, yang kesulitan sinyal internet, apalagi akses ke perangkat digital. Belum lagi soal privasi data. Kalau AI kerja berdasarkan data siswa, terus siapa yang jamin data itu aman?

Jadi, penerapan AI juga harus mikirin soal pemerataan akses dan keamanan data. Jangan sampai malah nambahin kesenjangan pendidikan antara kota dan desa.

Sebagai mahasiswa, aku ngerasa AI ini kayak pisau bermata dua. Di satu sisi, AI bisa bikin belajar lebih efisien, menyenangkan, dan sesuai kebutuhan. Tapi di sisi lain, kalau nggak hati-hati, AI bisa bikin kita terlalu tergantung sama teknologi dan lupa nilai-nilai penting dalam pendidikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun