Mohon tunggu...
Nazula RaudiaArafah
Nazula RaudiaArafah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas AIrlangga

Mahasiswa Aktif Universitas Airlangga Fakultas Kedokteran

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Mengatasi Stunting: Upaya Pencegahan untuk Masa Depan yang Sehat

1 Juni 2023   19:10 Diperbarui: 1 Juni 2023   19:27 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Indonesia Sehat. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Stunting pada anak telah menjadi masalah besar yang mempengaruhi jutaan anak di seluruh dunia. Deformitas terjadi ketika seorang anak tidak mencapai ukuran yang sesuai dengan usianya karena malnutrisi dan nutrisi yang tidak memadai selama masa kritis pertumbuhan.
Kementerian Kesehatan menjabarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) pada Rapat Kerja Nasional BKKBN, Rabu (25/1) dimana prevalensi stunting di Indonesia menurun yang dari 24,4% di tahun 2021 menjadi 21,6% di 2022. Penurunan bukan hanya masalah kesehatan individu, tetapi juga ancaman bagi pembangunan sosial dan ekonomi negara. Pada artikel ini, kita akan melihat lebih dekat penyusutan, penyebabnya, efeknya, dan tindakan pencegahan yang dapat diambil untuk mengatasi masalah ini. Stunting tidak hanya memengaruhi tinggi badan anak, tetapi juga perkembangan fisik, kognitif, dan sosial mereka. Anak dengan pertumbuhan terhambat umumnya memiliki risiko lebih tinggi terhadap masalah kesehatan jangka panjang, seperti B. sistem kekebalan tubuh yang lemah, perkembangan otak yang terganggu, perkembangan motorik yang tertunda dan penurunan kinerja kognitif. Efek ini dapat berlangsung sepanjang hidup anak dan berdampak negatif terhadap pendidikan, produktivitas, dan kualitas hidup mereka di kemudian hari. Artikel ini akan menjelaskan tentang stunting, faktor penyebabnya, serta upaya pencegahan yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah ini.

Faktor penyebab stunting:
Stunting disebabkan oleh beberapa faktor biologis dan lingkungan. Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya stunting antara lain gizi buruk selama kehamilan, pemberian ASI yang tidak eksklusif atau berkepanjangan, pola makan yang tidak seimbang dan gizi buruk, infeksi yang sering terjadi, sanitasi yang buruk serta akses yang terbatas terhadap layanan kesehatan dan pendidikan.

 Langkah-langkah untuk mencegah stunting:
Pencegahan stunting adalah kunci penting untuk menciptakan generasi yang lebih sehat dan berkembang dengan baik. Upaya pencegahan yang bisa dilakukan antara lain:

1.Memperbaiki pola makan ibu hamil:
Memberikan pendidikan gizi kepada ibu hamil untuk memastikan asupan gizi yang cukup selama kehamilan. Penting juga untuk memberikan suplemen nutrisi dan makanan bergizi.

2.pemberian ASI eksklusi:
Memberi ASI secara eksklusif selama 6 bulan pertama pada anak. ASI mengandung nutrisi penting dan membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh anak.

3.Pengadaan makanan bergizi:
Memastikan anak mendapatkan makanan bergizi yang mengandung protein, vitamin, mineral dan zat utama lainnya yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan yang optimal.

4.Meningkatkan sanitasi dan higiene:
Tambahkan air bersih, sanitasi yang baik, dan praktik kebersihan yang baik untuk mengurangi risiko infeksi dan penyakit yang dapat menghambat pertumbuhan anak.

5.Meningkatkan akses ke layanan kesehatan:
Menyediakan akses pelayanan kesehatan yang mudah dan terjangkau, termasuk pemeriksaan rutin, imunisasi dan pemantauan tumbuh kembang anak.

6.Pendidikan dan kesadaran publik:
Mengedukasi masyarakat tentang pentingnya makanan dan gizi yang baik, praktik makan yang sehat, serta pentingnya merawat dan memantau tumbuh kembang anak.

Stunting merupakan tantangan serius yang harus disikapi secara holistik. Pada artikel ini kita telah membahas penurunan sejak definisinya, penyebabnya, efeknya, dan kemungkinan tindakan pencegahannya. Pertumbuhan bukanlah masalah yang bisa diselesaikan dengan satu pendekatan. Pemecahan masalah ini memerlukan kerjasama antara pemerintah, dinas kesehatan, masyarakat dan keluarga. Pencegahan harus mencakup pendekatan holistik yang meliputi aspek gizi, kesehatan, kebersihan dan pendidikan. Dalam memerangi stunting, kita harus membuat komitmen jangka panjang untuk mendapatkan masa depan yang cemerlang bagi anak-anak. Setiap anak berhak atas kesempatan yang adil untuk pertumbuhan dan perkembangan yang optimal. Dengan mengatasi penurunan, kami tidak hanya meningkatkan kualitas hidup anak-anak, tetapi juga meletakkan dasar yang kuat untuk pembangunan sosial dan ekonomi yang berkelanjutan. Mari bersatu dan bekerja sama untuk mencegah stunting. Dengan langkah yang tepat dan kerjasama yang kuat, kita dapat mengatasi masalah ini dan menciptakan masa depan yang sehat, cerdas dan berkualitas untuk generasi selanjutnya. Mari berikan perlindungan dan perhatian yang layak kepada anak-anak kita karena mereka adalah aset berharga bagi masyarakat dan bangsa kita.  

Data Penurunan Stunting
https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20230125/3142280/prevalensi-stunting-di-indonesia-turun-ke-216-dari-244/#:~:text=Kementerian%20Kesehatan%20mengumumkan%20hasil%20Survei,21%2C6%25%20di%202022. ( Accesed May 29, 2023 )
 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun