Belajar mengenal angka itu seharusnya jadi momen yang menyenangkan untuk anak-anak, apalagi di usia mereka yang masih suka bermain. Waktu saya melakukan observasi di kelas B2 TK Pertiwi 34, saya melihat ada tantangan kecil yang muncul saat kegiatan belajar angka. Beberapa anak terlihat belum lancar menyebut urutan angka 1--10. Ada yang suka ke balik antara angka 6 dan 9, ada juga yang kadang menulis angka dengan posisi terbalik atau melewatkan urutan saat berhitung. Saya melihat hal ini bukan sebagai kekurangan, melainkan bagian dari proses belajar mereka. Wajar saja karena setiap anak punya kecepatan dan cara belajar yang berbeda. Tantangan ini justru menjadi kesempatan untuk menghadirkan cara belajar yang lebih menarik dan cocok dengan dunia bermain anak.
Saya jadi berpikir, bagaimana kalau belajar angka dibuat lebih seru dan terasa seperti bermain? Anak-anak biasanya senang kalau diajak melakukan sesuatu yang melibatkan gerakan tangan, warna-warna cerah, dan interaksi langsung. Selain membantu mereka mengenal angka, kegiatan seperti ini juga bisa melatih motorik halus mereka misalnya saat memegang, menempel, atau memindahkan benda.
Dari situ saya terinspirasi untuk membuat media belajar yang saya beri nama "Petualangan Kotak Angka". Media ini saya rancang supaya anak-anak bisa belajar mengenal angka sambil bermain, seperti sedang berpetualang. Dengan konsep yang sederhana tapi interaktif, anak-anak diajak mencari, mengenal, dan menempatkan angka melalui permainan yang menyenangkan.
   Selama kegiatan pembelajaran, saya berusaha menciptakan suasana yang hangat dan menyenangkan. Anak-anak saya ajak duduk melingkar sambil bercerita bahwa hari ini mereka akan melakukan petualangan mencari angka di dalam kotak ajaib. Anak-anak pun terlihat penasaran dan tak sabar ingin mencoba. Media yang saya gunakan sangat sederhana: sebuah kotak besar berisi bola-bola kecil atau ikan-ikan bertuliskan angka 1--10, serta bentuk sesuai jumlah angka --- seperti satu bentuk katak, dua bentuk kotak, tiga bentuk segitiga, dan seterusnya. Saya ingin membuat kegiatan ini tidak hanya fokus pada mengenal angka, tetapi juga mengasah kemampuan kognitif, motorik halus, serta keterampilan sosial anak. Dengan begitu, anak tidak hanya belajar berhitung, tetapi juga belajar bekerja sama, menunggu giliran, dan berani berbicara di depan teman.
   Permainan dimulai ketika saya memperlihatkan Kotak Angka kepada anak-anak dan menjelaskan bahwa di dalamnya ada banyak "bola-bola dan ikan-ikan angka" yang nantinya harus dipancing oleh anak. Satu per satu anak maju untuk memancing bola atau ikan angka menggunakan alat sederhana seperti pancing magnetik Setelah mendapatkan bola atau ikan, anak menyebutkan angka yang muncul, kemudian anak akan menuliskan angka tersebut dipapan tulis kini dan kemudian setelah itu anak mencari bentuk dengan jumlah bentuk yang sesuai. Misalnya, jika seorang anak memancing bola atau ikan dengan angka 5, maka ia mencari bentuk lima bintang dan memasukkannya di kantong angka. Saya kemudian mengajak semua anak menghitung bersama dengan semangat, "Satu, dua, tiga, empat, lima! Hebat!". Suasana kelas pun berubah menjadi sangat hidup, anak-anak tampak bersemangat, tertawa, dan saling memberi semangat. Bahkan beberapa anak meminta giliran tambahan karena ingin mencoba lagi. Saya merasa sangat senang melihat bagaimana kegiatan sederhana ini dapat membuat anak belajar dengan gembira tanpa merasa terpaksa.
   Selama pelaksanaan kegiatan, saya melihat betapa permainan ini membuat anak lebih berani dan fokus. Anak-anak yang biasanya pendiam mulai berani menyebut angka dengan lantang. Ada pula yang dengan senang hati membantu temannya saat mencocokkan gambar dengan angka. Melihat mereka begitu antusias membuat saya semakin yakin bahwa pembelajaran yang melibatkan permainan akan selalu berhasil menarik perhatian anak usia dini. Setelah kegiatan selesai, saya berbincang dengan guru kelas yang mendampingi. Beliau menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat menarik dan membawa suasana baru di kelas. Anak-anak tampak lebih fokus dan terlibat aktif sepanjang kegiatan. Mendengar hal itu membuat saya merasa bangga dan termotivasi untuk terus mengembangkan ide-ide pembelajaran kreatif lainnya.
   Sebagai mahasiswa calon guru PAUD, mengimplementasikan media "Petualangan Kotak Angka" memberi pengalaman nyata yang sangat berharga bagi saya. Saya belajar bahwa menjadi pendidik anak usia dini bukan hanya soal mengajar, tetapi juga bagaimana menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan dan bermakna. Setiap anak memiliki kecepatan belajar yang berbeda, dan tugas kita adalah menemani proses itu dengan penuh kesabaran dan kreativitas. Saya juga menyadari bahwa media yang efektif tidak harus mahal atau rumit. Justru, kreativitas sederhana yang lahir dari pemahaman terhadap kebutuhan anak dapat memberikan dampak besar. Melalui Petualangan Kotak Angka, saya melihat bagaimana ide kecil mampu menumbuhkan semangat besar --- baik bagi anak maupun bagi saya sendiri sebagai calon pendidik.
   Dunia anak adalah dunia bermain, dan di situlah pembelajaran terbaik terjadi. Melalui "Petualangan Kotak Angka", saya belajar bahwa ketika anak merasa senang dan terlibat aktif, maka proses belajar akan berjalan dengan alami. Kegiatan sederhana ini tidak hanya memperkenalkan konsep angka, tetapi juga menumbuhkan kepercayaan diri, kerja sama, dan rasa ingin tahu anak. Saya percaya, inovasi dalam pembelajaran anak usia dini tidak harus megah. Yang dibutuhkan hanyalah hati yang tulus, kepekaan terhadap kebutuhan anak, dan keberanian untuk mencoba hal baru. Siapa tahu, dari kotak kecil berisi angka ini akan lahir generasi kecil yang cerdas, kreatif, dan penuh semangat menjelajahi dunia pengetahuan dengan cara mereka sendiri.
Penulis : Naziihah Maulida Sukma