Mohon tunggu...
Nayottami
Nayottami Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ilmu Komunikasi

consuming content

Selanjutnya

Tutup

Politik

Mengeksplorasi Dinasti Politik dan Dampaknya Terhadap Demokrasi Modern

15 Desember 2023   16:05 Diperbarui: 15 Desember 2023   16:05 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: Majalah Tempo.co  https://images.app.goo.gl/TodeZ9UgyxCP9hnr9

Dinasti politik, politik dinasti, dan keluarga politik adalah topik yang sering dibicarakan dalam konteks politik di Indonesia. Istilah-istilah ini merujuk pada praktik politik di mana kekuasaan dan pengaruh politik diwariskan dari satu anggota keluarga ke anggota keluarga lainnya. Artikel ini akan membahas lebih dalam mengenai dinasti politik, politik dinasti, dan keluarga politik serta dampaknya pada demokrasi di Indonesia.

 Apa itu Dinasti Politik?

Dinasti politik adalah praktik politik dimana kekuasaan dan pengaruh politik diwariskan kepada sesama anggota keluarga. Praktik politik ini sering kali terjadi pada pemerintahan di negara berkembang, salah satunya adalah Indonesia, dimana para keluarga politik memiliki kekuatan dan pengaruh yang besar dalam politik dan pemerintahan. Dinasti politik dapat terjadi di semua tingkatan pemerintahan, mulai dari tingkat lokal hingga nasional.

Selama ini, sebagian besar masyarakat mengira bahwa dinasti politik dan keluarga politik (political family) merupakan dua hal yang sama. Walaupun istilah dinasti politik dan keluarga politik saling berkaitan, namun tidak berarti bahwa keduanya merupakan hal yang sama. Sebab, dalam praktiknya dinasti politik yang dibentuk oleh kekuasaan tertentu tidaklah selalu berasal dari keluarga politik. Begitupun sebaliknya, keluarga politik tidak selalu membangun atau membentuk dinasti politik.

Dinasti politik dapat diartikan sebagai menurunkan kekuasaan kepada antar anggota yang masih memiliki hubungan sedarah. Layaknya doktrin kuno, "Blood is thicker than water" yang berarti darah lebih kental daripada air, politik pemerintahan di Indonesia hingga saat ini masih "dijangkiti" oleh fenomena dinasti politik. Dinasti politik ini sering terjadi pada banyak kepada daerah di Indonesia.

Tidak hanya pada ranah politik saja, dinasti politik seringkali juga mendominasi dunia bisnis yaitu dengan mengembangkan bisnis yang berbasis keluarga. Kondisi ini tentunya memicu ketidakstabilan politik dan konflik yang berakibat munculnya kemarahan dan kebencian rakyat. Pemerintah atau pemangku kepentingan yang secara terang-terangan melakukan praktik tersebut tentunya menjadi "sasaran empuk" kemarahan rakyat. Seperti yang pernah terjadi di negara lain, tokoh-tokoh penting seperti Benazir Bhutto di Pakistan, Rajiv Gandhi di India, Indira, John dan Robert Keneddy di AS menjadi korban pembunuhan politik yang disebabkan oleh kebencian dan kemarahan para rakyat terhadap praktik dinasti politik.

Apa itu Politik Dinasti?

Politik dinasti adalah praktik politik dimana anggota keluarga yang sama atau terkait secara keluarga memegang posisi politik yang berbeda-beda dalam pemerintahan. Praktik politik ini sering kali terjadi pada pemerintahan di negara berkembang, salah satunya adalah Indonesia, dimana para keluarga politik memiliki kekuatan dan pengaruh yang besar dalam politik dan pemerintahan. Politik dinasti dapat terjadi di semua tingkatan pemerintahan, mulai dari tingkat lokal hingga nasional.

Apa itu Keluarga Politik?

Sekelompok keluarga yang memiliki kekuatan, kekuasaan, serta pengaruh yang besar di dalam politik dan pemerintahan merupakan pengertian dari keluarga politik. Keluarga politik biasanya terdiri dari anggota keluarga yang memegang posisi politik yang berbeda-beda dalam pemerintahan. Praktik politik ini sering kali terjadi pada pemerintahan di negara berkembang, salah satunya adalah Indonesia, dimana keluarga-keluarga politik memiliki kekuatan dan pengaruh yang besar dalam politik dan pemerintahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun