Mohon tunggu...
Sherina NaylilAmani
Sherina NaylilAmani Mohon Tunggu... Mahasiswa - ...

Rose

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Strategi Produksi dan Konsumsi Berkelanjutan

13 Oktober 2021   17:56 Diperbarui: 13 Oktober 2021   18:14 485
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

PENDAHULUAN

Produksi dan konsumsi berkelanjutan adalah upaya perwujudan kegiatan produksi dan konsumsi ramah lingkingan oleh semua orang yang berkepentingan. Pengelolaan yang efisien masih menjadi kendala dalam terwujudnya produksi dan konsumsi berkelanjutan. Maka dari itu pentingnya untuk menyadari pentingnya pengurangan penggunaan sumber daya secara berlebihan. Selain itu, penting juga untuk mendaur ulang dan mengurangi sampah.

Masih banyak warga Negara suatu negara yang masih mengkonsumsi dengan berlebihan. Perlu adanya cara untuk mengubah hal tersebut agar tidak berlebihan. Mengurangi sisa makanan dari pedagang dan konsumen dapat menciptakan produksi yang lebih efisien. Peran pemerintah juga sangat diperlukan. Pemerintah telah menyiapkan beberapa strategi guna menghadapi hal itu. Sehingga perlu kontribusi masyarakat agar berjalan dengan baik.

PEMBAHASAN                    

Dalam mewujudkan produksi dan konsumsi berkelanjutan pemerintah melalui Kementrian Lingkungan Hidup dan Hutan telah menyiapkan  strategi, serta bekerjasama dengan Kementrian Perencanaan Pembangunan Nasional. Berikut adalah beberapa strategi yang telah disiapkan oleh pemerintah:

  • Eco-office adalah suatu sebuah usaha untuk merubah perilaku menuju konsumsi berkelanjutan yaitu dengan cara kantor ramah lingkungan disetiap badan pemerintahan.
  • Green Public Procurement adalah kegiatan pengadaan barang dan jasa yang memperioritaskan barang dan jasa ramah lingkungan hidup.
  • Sustainable Sourcing adalah upaya untuk menekankan biaya produksi yang berdampak negatif terhadap lingkungan dan masyarakat.
  • Resource Efficient dan Cleaner Production (RECP) teknik mencegah dampak lingkungan untuk meningkatkan produktivitas, mengurangi pembentukan limbah dan emisi, dan mendukung pengembangan SDM.
  • Sistem Manajemen Lingkungan sistem yang berencana, menjadwalkan, menerapkan, dan memantau kegiatan yang bertujuan meningkatkan kinerja lingkungan. Sistem ini memberikan banyak manfaat salah satunya adalah peningkatan pada kinerja manajemen.
  • Barang dan jasa ramah lingkungan merupakan produk yang memenuhi kriteria ramah lingkungan dan diakui oleh sistem ramah lingkungan.
  • Consumer Information  memberikan informasi penunjang bahwa produk tersebut ramah lingkungan agar konsumen tergerak untuk menerapkan perilaku ramah lingkungan saat konsumsi maupun pasca konsumsi.
  • Standar Pelayanan Masyarakat di Pos-Pos Fasilitas Publik meliputi tata cara penyediaan layanan informasi, edukasi, dan sarana oleh pengelola fasilitas public terkait perilaku ramah lingkungan.

Tujuan utama strategi produksi dan konsumsi berkelanjutan ini adalah pengarusutmaan implemesntasi yang dapat tercapai bila berkembangnya praktek produksi dan konsumsi berkelanjutan di Indonesia. 

Setiap program pasti memiliki tantangan. Tantangan dalam mengembangkan produksi dan konsumsi berkelanjutan salah satunya adanya kebutuhan campur tangan kebujakan yang bersifat operasional. 

Kesimpulan

Tercapainya produksi dan konsumsi berkelanjutan tidak hanya dari strategi namun dari kontribusi masyarakat juga. Jika tidak ada kontribusi dari masyarakat maka tidak akan terrealisasikan. 

Maka dari itu perlu kerjasama antara masyarakat dan pemerintah dalam produksi dan konsumsi berkelanjutan agar tercapai. Diharapkan semua pihak dapat turut serta dalam kegiatan tersebut dengan menerapkan beberapa strategi dalam kehidupan sehari hari.

Daftar Pustaka

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun