Sejak masih SD, saya sudah berdagang. Dulu -walau tidak begitu pandai menggambar- saya menjual karya berupa gambar kartun di secarik kertas putih yang pangsa pasarnya adalah teman teman saya sendiri. hehe berawal dari alat menggambar yang unik dan lengkap kado ulang tahun diberi mama. Termasuk penggaris berbagai bentuk karakter kartun yang digemari anak seusia saya pada waktu itu.
Kebetulan di sekolah teman-teman saya belum ada yang punya. Jadi saya menggambar untuk mereka. Satu kertas yang sudah tergambar dibeli seharga 200 perak saja (Tahun 2002). Saya senang sekali.. apalagi ketika teman - teman memuji karya saya. Saya semakin melambung tinggi di awan. Ingin terus menggambar dan menggambar lagi. hahaha
Laris ada masanya.. Semenjak teman-teman sudah banyak yang memiliki peralatan menggambar seperti yang saya punya. Usaha saya sepi wkwkkw Mereka memilih untuk belajar menggambar sendiri.
Perasaan saya biasa saja waktu itu. Wong saya gak butuh-butuh amat uang hehehe iseng istilahnya. Lain cerita jika terjadi di masa sekarang. Mungkin saya akan pusing memutar otak bagaimana mengembalikan daya beli konsumen pada barang yang saya jual. Karena saya berdagang untuk mendapatkan uang.Â
____________________
Semakin dewasa, kita akan berpikir untuk dapat menghasilkan uang dengan cara bekerja, memberdayakan diri bisa dari passion yang ada pada diri kita, bisa juga dengan jalan merintis sebuah usaha, atau bekerja di perusahaan. dan lain sebagainya..
Qadarullah.. sampai hari ini saya masih berdagang online dan offline. Daripada merintis... nyatanya hal terberat dalam usaha adalah mengembangkannya. Bagaimana usaha bisnis kita terus berkembang tidak mundur atau kalah oleh beratnya persaingan.
Sesama pedagang.. Â Ada memang yang sistemnya bersaing mati-matian, mencuri pelanggan, menjatuhkan harga bahkan ada yang "Main belakang"
Tapi juga tidak sedikit yang saling support dengan berbagi rejeki, saling endorse dagangan teman meski sama, atau mengalihkan pembeli saat stok kita kosong.Â
Yang harus kita lakukan adalah :
1. Pelajari produk yang kita jual, kuasai materinya.. tawarkan dengan sejujur-jujurnya pada calon pembeli. Insha Allah berkah, bonusnya loyalitas konsumen akan kita dapatkan.Â
2. Promosi, Jangan berhenti menawarkan produk/jasa pada konsumen. Kita harus berpikir menarik minat konsumen baru setiap harinya. Buat diskon atau hadiah merchandise dan lain sebagainya
3. Ramah.. Walau kenyataannya saya beberapa kali bertemu pedagang yang berwajah "galak" tapi dagangannya laris maniss.. (Geleng geleng kepala) Pengen berguru ke mereka rasanya wkwkwkwk.. tapi sudahlah.. jangan!!! kita bersikap ramah saja, walau selelah-lelahnya hari yang kita lalui. Tetaplah tersenyum dan melayani pembeli dengan sebaik-baiknya pelayanan.Â