Museum Gedung Sate merupakan museum yang berada di dalam kawasan bangunan heritage atau bisa disebut juga sebagai icon-nya Kota Bandung, yaitu Gedung Sate. Museum yang berlokasikan di Jalan Diponegoro no. 22, Citarum, Kota Bandung ini memuat informasi berupa sejarah terciptanya bangunan yang menjadi icon-nya Kota Bandung dari dahulu hingga saat ini, yaitu Gedung Sate. Namun tidak hanya itu, Museum Gedung Sate pun memuat informasi sejarah mengenai Kota Bandung hingga Jawa Barat. Oleh karena itu, Museum Gedung Sate kerap kali digunakan sebagai sarana edukasi historikal.Â
Diresmikan pada 8 Desember 2017 oleh Gubernur Jawa Barat pada masa-nya, Ahmad Heryawan. Konsep pemberian informasi sejarah yang di sampaikan dalam Museum Gedung Sate ini mengusung konsep teknologi media interaktif atau dengan sebutan "Smart Museum". Yang di mana pengunjung dapat lebih mudah memahami informasi terkait sejarah yang di berikan dan tidak membuat pengunjung merasa bosan. Museum Gedung Sate berinovasi dengan memadukan informasi sejarah dengan teknologi-teknologi canggih, seperti teknologi video digital dan teknologi video mapping. Maka dari itu, tidak diragukan lagi jika Museum Gedung Sate ini disebut sebagai museum canggih dengan penyajian teknologi-nya di era serba digital ini.
Fasilitas-fasilitas Museum Gedung Sate yang dapat dinikmati oleh pengunjung diantaranya yaitu :
- Augmented Reality
- Virtual Reality
- Ruang Teater Proyeksi 4D
- Cafe (Yang menyajikan kopi Jawa Barat)
- Ruang display, dan lain sebagainya
                                     Â
Museum Gedung Sate dengan konsep utama-nya yaitu mengenai gaya arsitektur Gedung Sate dan nilai sejarah-nya dengan menerapkan konsep yang bertahap dalam balutan teknologi digital interaktif. Beberapa ruang display (pameran) dalam Museum Gedung Sate memakai teknologi layar sentuh, maupun informasi yang disediakan dalam bentuk grafis. Dengan adanya teknologi-teknologi canggih tersebut, pengunjung dapat seolah-olah seperti turut serta dalam pembangunan Gedung Sate.Â
Hanya dengan HTM sebesar Rp 5.000 Â pengunjung dapat menikmati semua fasilitas beserta teknologi yang telah disediakan oleh pihak Museum Gedung Sate.
Artikel ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Komunikasi Pemasaran Terpadu dengan dosen pengampu Bapak Rijal Khaerani, S.Si, M.Stat. Program studi Manajemen Pemasaran Pariwisata, Universitas Pendidikan Indonesia.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI