Mohon tunggu...
Naya Mahirah
Naya Mahirah Mohon Tunggu... Pelajar

Hobi berenang

Selanjutnya

Tutup

Financial

Dompet Digital: Solusi Praktis Transaksi Di Era Modern

1 Oktober 2025   13:19 Diperbarui: 1 Oktober 2025   13:19 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

E-wallet atau dompet digital merupakan aplikasi berbasis teknologi yang dirancang untuk memfasilitasi berbagai jenis transaksi secara elektronik, mulai dari pembayaran tagihan, transfer dana, hingga pembelian daring. Seiring dengan perkembangan teknologi dan perubahan perilaku masyarakat, penggunaan uang tunai mengalami penurunan yang signifikan, karena semakin banyak individu yang memilih beralih ke dompet digital sebagai alternatif yang lebih praktis dan efisien.

Di Indonesia, ekosistem dompet digital berkembang cukup pesat dengan hadirnya berbagai platform yang menawarkan layanan transaksi nontunai. Beberapa penyedia yang dominan di pasar antara lain GoPay, Dana, dan OVO, disertai dukungan layanan mobile banking dari institusi perbankan nasional seperti Bank Central Asia (BCA), Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Mandiri, serta bank-bank lainnya. Keragaman layanan tersebut menunjukkan adanya kompetisi sekaligus diversifikasi produk keuangan digital yang dapat diakses oleh masyarakat.

Di indonesia, terdapat banyak pilihan dompet digital. Diantaranya Gopay, Dana, OVO, dan juga aplikasi mobile banking dari berbagai bank seperti Bank BCA, Bank BNI, Bank Mandiri, dan lain lain.

Sejarah singkat
Menurut evolet.io, gagasan mengenai pembayaran digital mulai berkembang pada dekade 1990-an. Sebelum hadirnya sistem pembayaran daring yang aman, sebagian besar transaksi masih dilakukan dengan cara konvensional, seperti pengiriman cek atau pertemuan langsung antara penjual dan pembeli. Metode ini dinilai lambat serta memiliki risiko tinggi, karena melibatkan pertukaran informasi pribadi yang sensitif.

Perubahan signifikan terjadi pada tahun 1994, ketika tercatat transaksi daring aman pertama melalui platform NetMarket. Pada saat itu, sebuah album "Ten Summoner's Tales" karya Sting dibeli dengan menggunakan teknologi enkripsi untuk melindungi data konsumen. Inovasi ini kemudian membuka jalan bagi kemunculan raksasa e-commerce seperti Amazon dan eBay, meskipun pada masa awal sistem pembayaran daring masih kurang ramah pengguna dan memerlukan pemahaman teknis mengenai protokol transfer data serta enkripsi.

Selanjutnya, pada tahun 1997, Coca-Cola memperkenalkan mesin penjual otomatis di Helsinki yang memungkinkan konsumen membeli produk melalui pesan singkat (SMS). Terobosan ini dianggap sebagai salah satu contoh awal dompet ponsel dan menjadi inspirasi bagi pemanfaatan perangkat seluler sebagai sarana transaksi.

Tonggak penting lainnya terjadi pada tahun 1999 dengan hadirnya PayPal. Platform ini menawarkan solusi pembayaran yang lebih sederhana dan ekonomis, memungkinkan pengguna melakukan transaksi hanya dengan alamat surel, rekening bank, atau kartu kredit. Keberhasilan PayPal terletak pada kemudahan aksesnya, yang kemudian diadopsi secara luas oleh jutaan individu maupun pelaku bisnis di berbagai belahan dunia. 

Perkembangan serupa juga berlangsung di Tiongkok. Pada tahun 2003, Alibaba Group meluncurkan Alipay yang segera menjadi salah satu dompet digital utama dan turut mendorong pertumbuhan pesat e-commerce di negara tersebut. Alipay tidak hanya memfasilitasi transaksi daring, tetapi juga memungkinkan penyimpanan dana untuk penggunaan di kemudian hari, menjadikannya salah satu inovasi penting dalam evolusi sistem pembayaran digital global.


Dompet digital masih mengalami perkembangan hingga saat ini. Tidak dapat dipungkiri bahwa dompet digital memiliki berbagai kelebihan yang dapat dimanfaatkan oleh berbagai kalangan. 

Kelebihan dompet digital
Berikut beberapa kelebihan yang dimiliki oleh dompet digital. 

1. Kemudahan bertransaksi 
Melakukan transaksi melalui dompet digital cukup mudah. Transaksi digital melalui aplikasi dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja, asalkan didukung dengan jaringan internet yang memadai. Dengan kehadiran QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard), pengguna hanya perlu barcode untuk melakukan transaksi. Oleh karena itu, transaksi tidak lagi memerlukan uang tunai sebagai metode pembayaran atau kembalian. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun