Kudus adalah salah satu kota di Jawa Tengah yang menyimpan pesona sejarah, budaya, hingga inovasi modern. Meski luas wilayahnya tidak sebesar kota-kota lain, Kudus dikenal sebagai "Kota Santri" sekaligus "Kota Kretek" yang memberi warna tersendiri dalam peta sejarah Indonesia.
1. Jejak Sejarah dan Religi
Nama Kudus berasal dari bahasa Arab Al-Quds yang berarti "suci", mengingat kota ini memiliki hubungan erat dengan penyebaran Islam di tanah Jawa. Kudus menjadi saksi perjuangan Sunan Kudus, salah satu Wali Songo, yang mendirikan Masjid Menara Kudus (Al-Aqsa) pada abad ke-16. Masjid ini unik karena memadukan arsitektur Islam dan Hindu-Buddha, terlihat dari menaranya yang menyerupai candi.
Selain itu, Kudus juga dikenal dengan tradisi Dandangan menjelang Ramadan, di mana masyarakat berbondong-bondong meramaikan pasar malam tradisional sebagai penanda datangnya bulan suci.
2. Kota Kretek: Identitas Ekonomi dan Budaya
Kudus menjadi pusat lahirnya industri rokok kretek di Indonesia. Nama besar seperti Nitisemito hingga Djarum menjadikan Kudus sebagai simbol kreativitas masyarakat lokal yang mampu mengubah cengkeh dan tembakau menjadi produk berdaya saing tinggi. Kretek bukan hanya soal ekonomi, tetapi juga bagian dari identitas budaya yang melekat pada kota ini.
3. Kuliner Khas Kudus
Selain sejarahnya, Kudus juga terkenal dengan kekayaan kuliner. Beberapa yang populer antara lain:
Soto Kudus: disajikan dalam mangkuk kecil dengan cita rasa gurih.
Nasi Pindang: nasi dengan kuah beraroma daun so (sejenis daun jati).
Jenang Kudus (Mubarok): jajanan manis yang sering dijadikan oleh-oleh khas.