Mohon tunggu...
Naya Hikaa
Naya Hikaa Mohon Tunggu... Lainnya - Siswa

Sejarah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kebangkitan Nasional Bersama dengan Para Pemuda

1 Desember 2023   22:58 Diperbarui: 1 Desember 2023   23:52 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Untuk mencapai sesuatu, harus diperjuangkan dulu. Seperti mengambil buah kelapa, dan tidak menunggu saja seperti jatuh durian yang telah masak." -Mohammad Natsir

Pada awal abad ke-20, Indonesia memasuki periode penting yang disebut sebagai kebangkitan nasional. Lahirnya nasionalisme pada masa pergerakan nasional merupakan tonggak penting dalam sejarah banyak negara. Kebangkitan nasionalisme dipicu oleh penindasan colonial Belanda atau pemerintah asing yang mengambil hak dan kemerdekaan serta identitas budaya bangsa dan juga karena munculnya kaum terpelajar akibat Politik Etis. Kesadaran masyarakat Indonesia akan ketidakadilan ini menjadi dorongan masyarakat untuk bersatu dan melawan para penjajah.

Istilah "pergerakan nasional" menggambarkan hasil kerja keras bangsa Indonesia untuk mempertahankan kemerdekaan, serta salah satu upaya masyarakat menunjukan semangat bersatu untuk membentuk negara dan rasa nasionalisme yang mendorong keinginan akan tanah air dan hak menentukan nasib bangsa dan negara sendiri.

Masa pergerakan nasional ini dibagi menjadi tiga tahap utama yaitu masa pembentukan (1908-1920) ditandai dengan berdirinya organisasi seperti Budi Utomo, Sarekat Islam, dan Indische Partij. Masa radikal atau non-kooperatif (1920-1931) ditandai dengan organisasi seperti Perhimpunan Indonesia, Partai Komunis Indonesia, dan Partai Nasional Indonesia. Periode ini menandai pertumbuhan serta evolusi pergerakan nasional di Indonesia.

Nasionalisme juga muncul dari keinginan untuk mempertahankan dan memajukan kepentingan bersama suatu komunitas. Nasionalisme mengandung unsur-unsur pokok yang dapat membentuk dan membantu proses evolusi nasionalisme ke pembentukan negara nasional dan juga sebagai bangsa yang bersatu. Nasionalisme juga sering disebut sebagai ideologi pemelihara bangsa karena nasionalisme merupakan rasa kebangsaan yang timbul karena adanya persamaan nasib dan Sejarah. Ini bisa menjadi kekuatan yang menggerakkan masyarakat untuk mencapai kemerdekaan dari penjajah atau untuk menjaga keutuhan negara dalam situasi konflik internal atau eksternal.

Namun, nasionalisme juga memiliki sisi yang kompleks dan rumit. Karna pada satu sisi dapat mempersatukan Masyarakat namun sementara pada sisi lain ia juga bisa menjadi alat untuk memisahkan atau merendahkan kelompok lain yang dianggap berbeda.

Sentimen nasionalisme yang berlebihan dapat menimbulkan sikap eksklusif, memicu konflik antarbangsa, atau memicu sikap superioritas yang tentunya sangat merugikan. Hakikat nasionalisme juga melibatkan pencarian keseimbangan antara identitas nasional dan keterbukaan terhadap globalisasi. Meskipun memperjuangkan kepentingan bangsa sendiri, ini juga menunjukan pentingnya kerjasama antarbangsa, saling pengertian antarbudaya, dan peningkatan kesejahteraan global.

Penting untuk memahami bahwa nasionalisme yang dalam hakikatnya adalah merupakan bagian dari identitas kolektif yang kompleks dan yang harus dikelola dengan bijaksana untuk memastikan bahwa kesetiaan terhadap bangsa Indonesia tidak akan membuat rusak keharmonisan dan perdamaian secara global.

Tetapi nasionalisme juga telah menjadi kekuatan yang mendorong lahirnya persatuan dan kesatuan di kalangan pemuda, menjadi pendorong utama dalam membentuk solidaritas dan semangat kebersamaan di tengah perbedaan, seperti adanya banyak sekali aktivitas yang dilakukan oleh pemuda dalam mendukung kepentingan bersama bagi bangsa dan negara, contohnya meningkatkan literasi, terbuka dalam menerima pikiran dan pendapat baru, menjadi relawan, mendukung produk lokal Indonesia.

Mereka memahami bahwa persatuan merupakan pondasi kuat dalam membangun masa depan yang lebih baik. Melalui kesadaran akan pentingnya persatuan, para pemuda menunjukkan komitmen dalam menjaga keutuhan bangsa, memperkokoh solidaritas, dan membawa inspirasi bagi generasi berikutnya. Dengan cara mempertahankan nilai-nilai kebangsaan, menghadapi berbagai tantangan, dan mengatasi perbedaan yang ada.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun