Mohon tunggu...
MOH NUR NAWAWI
MOH NUR NAWAWI Mohon Tunggu... Penulis - Founder Surenesia dan Nawanesia

Seorang pecinta dunia maritim / Pelayan dan Pengabdi Masyarakat / suka menulis, bercerita dan berdiskusi / Hubungi saya di @nawawi_indonesia dan nawawisurenesia@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Diskursus Fenomena Pemagaran Laut: Mengelola Konflik dan Merangkai Solusi

22 Januari 2025   08:41 Diperbarui: 22 Januari 2025   11:47 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pagar laut sumber: kompas.com

Baru-baru ini, kita dihebohkan dengan kasus pemagaran laut, berita tersebut menjadi headline berita nasional, dan banyak diskusi yang muncul setelah itu, khususnya, media sosial sebagai salah satu pilar demokrasi saat ini juga dipenuhi dengan pro kontra kasus tersebut.

Fenomena pemagaran laut di perairan utara Tangerang, Banten, dan Bekasi, Jawa Barat, menjadi sorotan publik di Tengah usaha pemerintah untuk memanfaatkan sumber daya kelautan dan perikanan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, dan menyejahterakan Masyarakat.

Menelisik lebih jauh dengan memperhatikan perspektif ekologis, Pemasangan pagar laut yang sebagian besar terbuat dari bambu ini menimbulkan berbagai dampak, mulai dari kerusakan ekologi, hingga mengganggu usaha nelayan-nelayan kecil sekitar Lokasi pemagaran hal ini tentu akan berujung pada permasalahan kesejahteraan nelayan.

Untuk mendiskusikan secara fair terkait kasus tersebut tentunya kita harus melihat kasus tersebut dari berbagai perspektif seperti perspektif secara ekonomis dan ekologis, dampak pemagaran terhadap kesejahteraan nelayan, tanggung jawab pelaku baik perseorangan maupun korporasi yang terlibat, serta tindakan pemerintah yang diperlukan untuk menangani masalah ini secara komprehensif.

Selain itu juga bagaimana Solusi itu mampu bermanfaat bagi semua pihak.

Menelaah Dampak Pemagaran Laut

Dalam perspektif ekologis, ekosistem laut memiliki peran vital dalam menjaga keseimbangan lingkungan dan menyediakan sumber daya bagi kehidupan manusia.

Perubahan bentuk ekologi dalam sebuah ekosistem perairan tanpa kajian yang tepat dan dilakukan hanya untuk kepentingan ekonomi semata justru akan merusakan keseimbangan ekologi itu sendiri.

Pemasangan pagar laut tanpa izin dan perencanaan yang belum matang tentu dapat mengganggu habitat alami biota laut. Struktur bambu dan pemberat pasir yang digunakan untuk membangun pagar dapat mengganggu habitat alami ikan, udang, dan kerang, yang pada gilirannya dapat mengurangi keanekaragaman hayati dan produktivitas perairan tersebut.

Jika kita menelisik jauh pemagaran laut bisa jadi sebuah rekayasa konstruksi untuk menimbun perairan secara alami sehingga dalam kondisi dan waktu tertentu permukaan daratan akan semakin tambah menjorok ke laut, atau bisa dikatakan reklamasi alami, dan tentunya jika cara berpikir itu yang dimiliki oleh pelaku, tentunya hal tersebut hanya didasarkan pada kepentingan ekonomi semata, dan hal ini sangat berbahaya untuk kelestarian sumber daya dan ekologi serta ekosistem pesisir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun