Salah memilih pemimpin sama halnya membuka jalan kehancuran baik bagi diri pribadi dan akan berefek pada orang banyak juga. Efektifnya memilih pemimpin itu adalah memilih pemimpin yang dibutuhkan oleh rakyat, butuh dalam arti mampu memimpin sesuai dengan keinginan dan permintaan rakyatnya.
Kalau rakyatnya masih minim pendidikan maka pilihlah calon pemimpin yang terbukti mempunyai prestasi dalam memperbaiki pedidikan minimal dia terdidik dulu baru punya dasar dalam mendidik, dan kalau masyarakatnya masih banyak bergizi buruk maka carilah pemimpin yang punya pengalaman dan konsep memperbaiki kesehatan.Â
Kalau bangsa lagi drop dibidang ekonomi maka pilih yang ahli dibidang ekonomi, jika permasalahan pad dis integrasi bangsa maka pilihlah pemempin yang bisa merangkul semua golongan. Dengan acuan mana yang paling urgen itulah yang benar-benar kita fikirkan bagaimana pemimpin yang kita pilih bisa mengatasinya.
Memilih itu sepertinya gampang gampang susah, kalau kita memilih dengan karena alasan selera maka yakinlah kita akan sukar dalam menentukan pilihan, tapi jika kita memilih dengan alasan akal sehat maka pilihan yang kita pilih akan menentukan jalan kita.Â
Kita artinya jamak, dan jamak artinya banyak kalau pilihan sudah mampu terima oleh orang banyak maka yakinlah pilihan itu lebih mendekati kaidah obyektifitas dan begitupun sebaliknya.
Biarkanlah kopi pada fitrahnya diciptakan sebagai pelengkap dan bumbu minuman karena fungsinya dia memang begitu, jika kita paksakan sesusia filosofi kita harus menjadi inspirasi kasihan bila tiba saatnya dokter memvonis kita tak boleh minum kopi.
Wah bahaya bisa tidak punya inspirasi kita nantinya he he, so begitu juga dengan memilih pemimpin biarlah akal sehat di bantu dengan realita dan informasi yang semakin canggih seperti sekarang ini yang menentukan tak perlu memaksakan sesuai selera kita, karena satu golongan dan apalah namanya itu, karena kepentingan bangsa sangat beragam karena bangsa ini bangsa yang beragam bukan satu ragam.Â
Mari berbangsa dan bernegara dengan akal sehat.
Mari BerINDONESIA dengan akal sehat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI