Mohon tunggu...
Moh Nur Nawawi
Moh Nur Nawawi Mohon Tunggu... Nelayan - Founder Surenesia

Seorang pecinta dunia maritim / Pelayan dan Pengabdi Masyarakat / suka menulis, bercerita dan berdiskusi / @nawawi_indonesia nawawisurenesia@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

"Sarung Preneur"

6 November 2017   06:04 Diperbarui: 6 November 2017   08:07 1262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Inovasi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Untuk terwujudnya pemberdayaan kewirausahaan santri di pondok pesantren dibutuhkan strategi dan peran serta lembaga pesanten yang menumbuhkan kemandirian santri dengan cara memenuhi aspek-aspek sikap kemandirian sebagai berikut:

  1. Aspek kognitif (mampu mengenal, dan memahami diri sendiri dan lingkungannya); untuk pengembangan aspek ini biasanya dilakukan proses pembelajaran melalui pengembangan wawasan, dalam hal pengembangan kemandirian berarti seseorang diberi materi-materi ajar tentang perilaku kemandirian. Untuk pembinaan aspek ini pada program santri mukim diajarkan materi tentang kewirausahaan).
  2. Aspek afektif (keberanian, mampu mengambil keputusan untuk dan oleh diri sendiri, bertanggung jawab, pecaya diri, optimis, sabar tawakkal, dan ikhlas ); untuk membina aspek ini biasanya diberikan pembelajaran yang menekankan aspek perasaan (emosional), dengan muhasabah, berdoa, ibadah ritual, khidmat.
  3. Aspek konatif (mampu menerima diri sendiri dan lingkungan secara positif dan dinamis, mampu mengendalikan/mengarahkan diri sendiri sesuai dengan keputusan itu, tekad kuat untuk tidak menjadi beban,); untuk itu biasanya diberikan pembelajaran yang menumbuhkan motivasi berprestasi, yakni dengan dobrak diri dan bangun diri agar ia mampu dan mau merubah karakter (akhlak).
  4. Aspek psikomotorik (mampu mewujudkan diri sendiri (aktualisasi diri) secara optimal sesuai dengan potensi, minat, dan kemampuan-kemampuan yang dimiliki ahli ikhtiar); untuk itu pembelajaran yang diberikan biasanya dalam bentuk life skill, simulasi, magang kerja.

Wirausaha adalah sebuah ikhtiar bagi santri sebagai upaya peningkatan ekonomi bangsa berbasis pesantren, selain itu sebagai upaya menghadapi era globalisasi yang kian massif yang membutuhkan kreatifitas dan inovasi agar tidak tergerus dampak negative dari kemajuan global dan mampu bersaing secara global. Sarung preneur adalah konsep ikhtiar bagi santri untuk terjun di dunia usaha yang mampu menumbuhkan kemandirian bagi santri dan dunia pesantren baik khususnya secara ekonomi.

Sumber pustaka:

Afzalurrahman, Muhammad Sebagai Pedagang, Jakarta: Yayasan Swarna Bhumy, 1997.

Alma, Buchari Panduan Kuliah Kewirausahaan.Bandung: CV Alvabeta, 2000.

Azizy, A. Qodri, Melawan Globalisasi: Reinterpretasi Ajaran Islam (Persiapan SDM dan Terciptanya Masyarakat Madani, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004

Drucker, Peter F, Inovasi dan Kewiraswastaan: Praktek & Dasar-dasar,Jakarta: Erlangga, 1985.

Frinces, Heflin, Kewirausahaan dan Inovasi Bisnis, Yogyakarta: Darussalam, 2004.

Kasmir, Kewirausahaan, Jakarta: Raja Grafindo Utama, 2006

Lupiyoadi, Rambat, Kewirausahaan: From   Mindset to Strategy,Jakarta: LPUI, 2005.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun