Mohon tunggu...
Nawang Pangestu
Nawang Pangestu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sarjana Bimbingan dan Konseling tahun 2021 dengan pujian. Saat ini saya sedang menempuh Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan Program Studi Bimbingan dan Konseling di Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta. Saya memiliki minat di bidang pendidikan, pengajaran, dan teknologi pendidikan. Memiliki semangat dan motivasi yang tinggi dalam belajar, komitmen tinggi, kedisiplinan, manajemen yang baik dalam menjalankan tanggung jawab, serta memiliki kemampuan sosial dan teamwork yang baik.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Gerakan Transformasi Perkembangan Pendidikan di Indonesia Sebelum dan Setelah Kemerdekaan

22 Juni 2023   08:26 Diperbarui: 22 Juni 2023   16:12 457
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan merupakan salah satu bagian terpenting dalam membentuk karakter serta kemajuan suatu bangsa. Pendidikan itu sendiri merupakan dasar dalam mencetak anak bangsa yang mampu bersaing dengan dunia. Di Indonesia sendiri, pendidikan sebenarnya sudah ada sejak sebelum kemerdekaan atau zaman kolonial Belanda. Sistem pendidikan di Indonesia pada awalnya hanya diberikan kepada anak-anak kolonial saja. Penduduk pribumi pada saat itu banyak yang bekerja sebagai budak dan tidak diberikan kesempatan untuk mengikuti kegiatan persekolahan. Hingga sekitar tahun 1854, mulai muncullah sekolah-sekolah kabupaten yang didirikan oleh beberapa bupati yang hanya ditujukkan untuk mendidik calon-calon pegawai untuk memperbesar kekayaan perusahaan-perusahaan milik Belanda. Kemudian seiring berjalannya waktu, berdirilah sekolah-sekolah Bumiputera yang pada saat itu hanya memiliki 3 kelas dan hanya mengajarkan membaca, menulis, berhitung, serta bahasa.

Tujuan pendidikan dan pengajaran pada saat itu hanya berfokus pada pendidikan yang dapat mencetak sumber daya manusia terampil agar bisa dipekerjakan dan bukan berfokus pada Pendidikan Nasional. Oleh sebab itu, pendidikan kolonial pada saat itu menunjukkan sifat intelektualisme, individualisme, materialisme, dan kolonialisme yang tidak mencerminkan cita-cita dan kebudayaan bangsa. Sejatinya pendidikan harus bersifat memelihara benih-benih kebudayaan dan mencerminkan nilai-nilai luhur bangsa serta bukan ajang untuk melakukan pergerakan politik saja, sehingga tujuan pendidikan dapat betul-betul memerdekakan kehidupan rakyatnya. Pada tahun 1920 cita-cita baru bangsa Indonesia lahir untuk perubahan radikal dalam pendidikan dan pengajaran sebagai wujud penggabungan kesadaran kultural dan kebangkitan politik. Hingga pada tahun 1922 terbentuklah perguruan "Taman Siswa" di seluruh kepulauan Indonesia serta sekolah-sekolah yang berdasarkan keagamaan. Terbentuknya Taman Siswa mampu mencerminkan pendidikan yang berbudaya sesuai dengan nilai-nilai bangsa Indonesia.  

Pendidikan sebelum kemerdekaan merupakan strategi pendidikan yang sengaja dibentuk oleh pemerintah kolonial untuk memperdayagunakan penduduk pribumi sebagai pegawai yang dapat membantu segala pekerjaan mereka. Akan tetapi, adanya kebijakan tersebut justru membawa dampak positif bagi kemajuan pendidikan Indonesia kala itu, dimana banyak bermunculan kelompok-kelompok terdidik yang berani menentang kebijakan pemerintah Belanda serta memicu timbulnya jiwa nasionalisme dan empati terhadap penderitaan rakyat Indonesia. 

Seiring berjalannya waktu, pendidikaan di Indonesia terus mengalami perubahan dan perkembangan, sehingga perlahan-lahan mulai meninggalkan sistem pendidikan kolonial. Pendidikan di era saat ini menjunjung tinggi keragaman budaya bangsa Indonesia, sehingga diharapkan mampu mengenalkan serta mewariskan budaya luhur bangsa kepada generasi muda melalui pendidikan yang menyenangkan. Perkembangan pendidikan saat ini sangatlah pesat, seiring dengan kemajuan teknologi. Saat ini banyak dijumpai keanekaragaman teknologi yang dapat menunjang pembelajaran menjadi lebih modern dan fleksibel. Walaupun demikian, tantangan dan tuntutan dalam dunia pendidikan tetap akan ada, diantaranya yaitu sistem pembelajaran yang menuntut guru maupun peserta didik untuk terbuka mengikuti perkembangan zaman, berpikir kritis dan memiliki kecakapan dalam memecahkan masalah, bertanggung jawab, bersikap adil, kemampuan berkomunikasi, inovatif, serta memiliki kreativitas yang tinggi. Tidak hanya itu, pendidikan saat ini juga menuntut adanya kecakapan dalam hal kerjasama, kolaborasi, dan keterampilan dalam bersaing dengan berbagai pihak seperti pengajaran Ki Hadjar Dewantara. Perjalanan panjang kemajuan pendidikan Indonesia terbukti dengan terjadinya pergantian kurikulum pendidikan nasional dalam rentang waktu 71 tahun (sejak tahun 1947), Indonesia sudah 10 kali melakukan pergantian dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas Pendidikan di setiap generasi dan zaman.

Terimakasih. Semoga Bermanfaat.


Sumber: 

Adha, M. A., Gordisona, S., Ulfatin, N., & Supriyanto, A. (2019). Analisis Komparasi Sistem Pendidikan Indonesia dan Finlandia. Tadbir : Jurnal Studi Manajemen Pendidikan, 3(2), 145. https://doi.org/10.29240/jsmp.v3i2.1102

Sultani, Z. I., & Kristanti, Y. P. (2020). Perkembangan Dan pelaksanaan pendidikan di Zaman Kolonial Belanda di indonesia abad 19-20. Jurnal Artefak, 7(2), 91. https://doi.org/10.25157/ja.v7i2.3518

Supardan, D. (2008). MENYINGKAP PERKEMBANGAN PENDIDIKAN SEJAK MASA KOLONIAL HINGGA SEKARANG: Perspektif Pendidikan Kritis. Generasi Kampus, 1(2), 96--106.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun