Mohon tunggu...
Siti Nabila Nursiah Rahmat
Siti Nabila Nursiah Rahmat Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UINSI Samarinda

Saya seorang Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda Semester 1. "From the river to the sea, Palestine will be free"

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Konjungsi antara Pancasila dan Filsafat

15 Oktober 2023   17:40 Diperbarui: 15 Oktober 2023   17:41 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://pin.it/7oQcmLQ

Pancasila dan fisafat itu saling berhubungan untuk suatu tujuan tertentu, dan tidak terpisahkan satu sama lain. Jadi Pancasila pada dasarnya satu bagian yang saling berkaitan satu sama lain,dan memiliki fungsi serta tugasnya masing-masing.

Pancasila adalah dasar dari negara Indonesia, yang berarti Pancasila adalah pilar utama negara dan juga sebagai landasan erat yang mengokohkan identitas kolektif kita. Pancasila berasal dari bahasa Sansekerta yang terdiri dari kata "panca" yang berarti lima, dan "sila" yang berarti prinsip atau dasar. Oleh karena itu, "Pancasila" disebut sebagai "Lima Prinsip" atau "Lima Dasar".

Seperti yang sudah kita ketahui, Indonesia adalah negara yang kaya akan budaya, suku, dan juga agama, maka dari itu Pancasila menjadi salah satu ideologi yang mempersatukan kita. Pancasila juga berfungsi sebagai indikasi dalam membentuk nilai-nilai dan norma yang mendasari kehidupan berbangsa dan juga bernegara. Contohnya dalam sila ke lima, kita mengetahui keterkaitan antara pemerataan hak dan kesejahteraan yang membuktikan bahwa tak ada perbedaan yang dapat merampas martabat dan hak seseorang.

Sedangkan filsafat berasal dari bahasa Yunani, yaitu Philosophia, yang terdiri atas dua kata yaitu Philos (cinta) atau Philia (persahabatan, ) dan Sophos (hikmah, kebijaksanaan,pengetahuan, keterampilan, intelegensi). Jadi secara etimologi, fisafat berarti cinta kebijaksanaan atau kebenaran (love of widom). Dan orang yang ber filsafat disebut filosof yang dalam bahasa Arab disebut failasuf. Dalam artian lain Filsafat adalah pemikiran fundamental dan monumental manusia untuk mencari kebenaran hakiki (hikmat,kebijaksanaan). Oleh karena itu, filsafat diakui sebagai nilai kebenaran terbaik yang dijadikan pandangan hidup.

Sebagaimana yang kita ketahui bersama, bahwasanya pancasila merupakan hasil pemikiran secara mendalam  para pendiri negara dalam menentukan dasar dan ideologi negara Indonesia pada saat itu. Proses pemikiran mendalam itulah yang dinamakan berpikir secara filsafat. Dalam menuangkan pemikiran dan ide-idenya, para pendiri negara sangat kritis, sebab untuk menentukan ideology dan dasar sebuah negara dibutuhkan adanya kesetaraan dan keseimbangan terhadap segala jenis perbedaan yang ada, terutama  dengan  kondisi masyarakat Indonesia yang hingga saat ini sangat heterogen (beraneka ragam).

Adapun  bentuk konjungsi atau keterkaitan antara Pancasila dan Filsafat itu sendiri adalah dengan munculnya suatu istilah yaitu "Filsafat Pancasila". Apa  itu filsafat pancasila?. Jadi, yang dimaksud dengan filsafat pancasila adalah sebuah bentuk pemikiran secara filosofis terhadap nilai-nilai dasar  yang menjadi landasan dan pedoman  dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pancasila sebagai  suatu sistem dalam filsafat memberikan kita sebuah ruang yang luas untuk bisa menemukan kesempurnaan hidup berbangsa dan bernegara.

Di sisi lain, pancasila memberikan ruang kepada kita untuk bisa berpikir secara lebih terbuka mengenai hakikat dari manusia itu sendiri, yakni manusia yang hidupnya untuk saling berbagi, dan saling menghormati satu sama lain dengan penuh ketulusan hati dan saling bertoleransi. Dengan adanya konsep seperti itu, maka akan muncul suatu pemikiran bahwasanya  dalam menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara, tidak ada yang namanya menang ataupun kalah, yang ada hanyalah  musyawarah menuju pemikiran yang lebih sempurna dan sejahtera.

Konsep Filsafat Pancasila mengajak kepada kita semua untuk mencari kebenaran yang sebenarnya. Dengan pemikiran seperti ini, Pancasila  menempatkan kita masyarakat Indonesia, sebagai makhluk yang berakal dan berbudi pekerti luhur, sehingga akan selalu bisa untuk menemukan cara-cara baru dalam menghadapi perkembangan dan dinamika zaman pada masa yang akan datang. Dengan apa kita bisa menghadapi semua hal tersebut? Tentu saja dengan berpedoman pada cara berfikir yang sesuai dengan nilai-nilai luhur yang telah diajarkan Pancasila sejak dulu, yakni Nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai permusyawaratan, serta nilai keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun