Mohon tunggu...
Nazih Nauvan Lathif
Nazih Nauvan Lathif Mohon Tunggu... Mahasiswa - Umbi-umbian. Sesekali Menulis

Umbi-umbian. Sesekali Menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Bukan Ngapak dan Bukan Pula Alusan, Beginilah Dialek Bahasa Jawa Pekalongan

22 Maret 2021   09:17 Diperbarui: 22 Maret 2021   09:47 5320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Penyebutan kata ‘Pekalongan’ dalam potongan lirik “Kota Batik di Pekalongan, bukan Jogja, bukan Solo ...” yang dipopulerkan oleh grup band Slank, tampaknya belum cukup membuat nama Pekalongan semakin tenar. Iya, memang betul, berkat lirik lagu tersebut kota yang saya tinggali sekarang ini nggak perlu repot-repot amat promosi sebagai daerah penghasil batik nomor satu di Indonesia. Tapi, untuk masalah lainnya, agaknya khalayak ramai masih belum banyak tahu seputar Pekalongan. Terkait lokasi dan bahasa sehari-hari, misalnya.

Selama beberapa tahun merantau di Jogja, masih banyak kawan saya yang salah mengira lokasi Pekalongan ini ada di Jawa Barat, Sumatera, bahkan Kalimantan. Kalau kawan saya tadi, berasal dari daerah luar Jawa sih saya nggak masalah. Lha ini kawan se-provinsi saya, je. Kok ya kebangetan banget. Saya curiga kawan saya ini sering bolos waktu pelajaran geografi atau dulu nggak pernah buka atlas, khususnya peta Jawa Tengah.

Selain lokasi, perkara salah kira lain yang kerap saya temui dan berujung dengan penjelasan panjang lebar, adalah salah kira pengunaan bahasa Jawa di Pekalongan. Tidak sedikit kawan saya yang mengira bahwa Pekalongan dalam kesehariannya menggunakan bahasa ngapak. Sebarisan dengan Pemalang, Tegal dan Banyumas Padahal, kenyataanya tidak demikian, saudara sekalian.

Akibatnya pertanyaan semacam, “Loh, kowe kok ora bisa basa ngapak sih?” kerap saya temui selama di perantauan. Kalo saya sedang malas, pertanyaan tadi sering saya jawab singkat dan ketus. Kalau ndilalah saya sedang selo dan banyak tenaga, saya akan menjawabnya dengan penuh gelora semangat Pekalonganisme. Mumpung ada kesempatan mengenalkan daerah kita to. Ya, nggak?    

Jadi begini, posisi Pekalongan secara umum baik kota maupun kabupaten, berada di tengah provinsi bagian utara. Daerah utara ini sering kita kenal dengan sebutan pantura, kependekan dari pantai utara.

Daerah yang posisinya di sebelah barat Pekalongan, seperti Pemalang, Brebes, Tegal, Purbalingga dan Banyumas, kesehariannya menggunakan bahasa ngapak. Sedangkan, daerah yang berada di sebelah timur Pekalongan, seperti Batang, Kendal, Semarang, menggunakan bahasa Jawa yang lebih alusan.

Nah uniknya, Pekalongan ini punya dialek bahasa Jawanya sendiri. Dialek yang digunakan berbeda dengan daerah di sebelah barat yang ngapak dan timur yang alusan, walaupun sama-sama berada di daerah pesisir. Nama dialeknya ya dialek Pekalongan. Boleh dibilang dialek Pekalongan ini juga merupakan dialek transisi antara ngapak dan alusan.

Ya gimana lagi, mau dibilang ngapak, tapi nyatanya masih menggunakan aturan bahasa Jawa bandek yang melafalkan huruf a pada kata “aja” menjadi huruf oojo”. Mau dibilang alusan semacam daerah Solo atau Jogja, juga nggak alus kok bahasanya.

Malah banyak yang bilang, dialek Pekalongan ini cenderung kasar dan nggak familiar di telinga. Selain itu, sangat sulit ditemui percakapan antara anak muda dengan orang yang lebih tua menggunakan bahasa krama. Paling mentok ya bahasa ngoko alus. Ngga recomended lah kalau mau belajar bahasa krama di Pekalongan.

Dalam percakapan sehari-hari orang Pekalongan, akan banyak ditemui kalimat dengan akhiran “si”,”ra”, “pok”, “po’o”, “ha’ah”, dan “ow” seperti dalam kalimat berikut.

Nek meh mangkat ziarah mengko nganggo helmku po’o.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun